Berita

Publika

Akibat Fanatisme Buta

JUMAT, 23 JUNI 2017 | 11:22 WIB

KATA Rendra, pornografi itu tak begitu berbahaya, karena tergantung persepsi seseorang terhadap sesuatu yang dianggap porno. Walaupun di ruang publik tentu saja tak dibenarkan.

Bukankah dijaman Khilafah-Katholik Victoria, sungguh puritan dan penuh kemunafikan...?? Yang berbahaya itu pornoaksi dan korupsi termasuk di dalamnya, tentunyaaahh...

Menurut survei, sebuah bangsa yang penuh dengan peraturan yang sangat ketat, justru banyak terjadi kejahatan yang tersembunyi dan melahirkan kemunafikan juga irasional...


Keluarga yang sangat protektif secara keagamaan, akan berakibat, terutama pada anak perempuan,  di luar rumah menjadi liar, karena memberontak...
Ingatlah hukum Archimides, apabila air ditekan, maka akan berbanding berbalik sejumlah tekanannya... Dalam istilah Buddha, segala sesuatu akan mendapatkan kharma...

Itulah yang menjelaskan, kenapa artis-artis bom-seks dan cenderung pemberontak, biasanya berasal dari keluarga yg sangat fanatik dalam keagamaan. Maka keartisan sebagai sarana pemberontakan alam bawah-sadar.

Itulah juga yang menjelaskan kenapa para aktivis dan seniman yang anti terhadap militerisme dan Soeharto, biasanya justru berasal dari keluarga militer dan anak tentara. Yang masa kecilnya mungkin saja dididik secara disiplin keras, sehingga setelah dewasa merasa ada yang kehilangan masa kanak-kakaknya. Jadi seniman sebagai konpensasi dari rasa dendam. Sebagai contoh, Iwan Fals, Yenny Rosa Damayanti, Dik Doank dan seterusnya, silahkan ditelusuri.

Atau bisa juga anak dari seorang kiai, yang sangat keras dalam menjaga rasa keagamaan...

Itulah mengapa lahir Protestan, sebagai anti-tesa terhadap Khilafah Katholik, tentunyaaahh... Bahkan Islam lahir pun sebagai jawaban terhadap imperium-Khatolik yang didirikan oleh Kaisar Romawi bersama pengikut Yesus Allaihissalam bersekutu dengan Imperium-Romawi. Didirikan setelah 326 tahun Yesus Allaihissalam wafat, tentunyaaahh....[***]


Dadang Merdesa
@PelukisMerdesa

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya