Guna menjaring pemimpin-pemimpin muda potensial dari Aceh sampai Papua, program pelatihan kepemimpinan Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) kembali digulirkan pada tanggal 30 Juli sampai 6 Agustus 2017 nanti. Ini merupakan kali keenam KBFP digelar sejak dimulai tahun 2011.
Ketua Pelaksana KBFP VI Wildansah menjelaskan bahwa program KBFP ini merupakan inisiatif kolaborasi aktor masyarakat sipil, swasta, dan aktor pemerintah. Tujuannya adalah untuk memastikan proses sosialisasi kebangsaan dan regenerasi kepemimpinan berlangsung secara baik, demokratis dan sesuai dengan semangat kaum muda kekinian.
"Program yang akan diikuti lima puluh peserta dari seluruh Indonesia ini menjadi semakin relevan jika mempertimbangkan kesenjangan sosial ekonomi dan juga situasi sosial politik akhir-akhir ini yang rentan konflik dalam sebuah masyarakat majemuk," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (21/6).
Wildansyah mengatakan bahwa di tahun ajaran ini, KBFP Angkatan VI menghadirkan tema “Membangun Peradaban Baru Politik Indonesiaâ€. Ia menjabarkan bahwa para pemuda dan pemudi yang berkeinginan bergabung dalam kursus singkat kepemimpinan muda ini, diwajibkan mengikuti dua tahap seleksi antara lain mengisi formulir, menyerahkan CV dan sejumlah prasyarat lain.
"Syarat usia untuk mengikuti KBFP VI adalah 25-35 tahun. Lebih lengkap persyaratan bagi calon peserta dapat dilihat di laman
www.kader-bangsa.org," sambungnya.
Wildansyah menyebut bahwa KBFP ini memadukan pendekatan pemberian materi di kelas dan audiensi serta diskusi dengan sejumlah pemimpin lembaga tinggi negara, menteri, pakar, pemimpin bisnis dan tokoh masyarakat. Selama tujuh hari para peserta akan membahas tentang berbagai isu kebangsaan, sosial ekonomi dan sosial budaya. Diharapkan para alumni menjadi pemuda-pemudi terbaik anak bangsa dalam berkontribusi membangun peradaban politik baru di Indonesia.
"KBFP telah menjadi pionir dalam merajut jaringan kebersamaan dan kerja sama di tengah kemajemukan Indonesia," pungkasnya.
[ian]