Berita

RMOL

Politik

Indonesia Butuh Pemimpin Berlatar Belakang Santri

SENIN, 19 JUNI 2017 | 23:59 WIB | LAPORAN:

Masyarakat Indonesia telah menyepakati bahwa Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa. Hal itu merupakan kesadaran atas realita Indonesia yang terdiri atas berbagai etnis, bahasa serta budaya.

Meski demikian, persoalan kerukunan dan kebhinnekaan masih selalu mengemuka. Sentimen suku, agama, ras dan antar golongan (sara)  masih banyak dijumpai.

Forum Pemuda Muslim Kalimantan Barat (FPKMB) menilai, saat ini Indonesia butuh sosok pemimpin yang berlatar belakang santri. Juga orang yang dilahirkan di lingkungan religius dan pluralitas. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dianggap sebagai sosok yang ditunggu-tunggu.


"Cak Imin adalah salah satu tokoh yang tepat untuk itu," beber Koordinator FPMKB Ainur Hamidi dalam diskusi bertajuk 'Menakar Sosok Pemimpin Nasional Rahmatan Lil Alamin' di Komplek Ahmad Yani Mega Mall, Pontianak, Kalimantan Barat (Senin, 19/5).

Menurutnya, Muhaimin Iskandar yang akrab di telinga rakyat sebagai Cak Imin sudah tepat untuk ikut kontestasi Pemilu 2019. Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu lebih tepat maju sebagai calon wakil presiden.

"Cak Imin adalah santri dan aktivis yang lahir di era Reformasi, terdidik dengan Bhinneka Tunggal Ika, hidup dalam lingkungan yang religius moderat," jelas Hamidi.

Lanjutnya, Cak Imin sudah terbukti memiliki pengalaman di lingkungan legislatif maupun eksekutif selama karir politiknya.  

"Sudah memberikan banyak manfaat kepada umat Islam Indonesia, serta bangsa Indonesia umumnya," tutur Hamidi.

Wakil Ketua Ansor Kota Pontianak Irham menambahkan, Cak Imin merupakan sosok yang pas menjadi pendamping Presiden Joko Widodo di 2019. Selain berlatar belakang santri yang sangat kental ke-Islamannya, Cak Imin pernah terlibat dalam Gerakan 98 yang mengusung agenda Reformasi yang sampai hari ini belum tuntas secara keseluruhan. Di mana, proses penegakan hukum masih carut marut di Indonesia.

"Sudah saatnya kita membangun bangsa dari segala ketertinggalan, dan berikhtiar mengawal kepemimpinan nasional yang tangguh," imbuhnya.

Diskusi sekaligus buka puasa bersama yang digelar FPMKB juga dihadiri ratusan aktifis dan organisasi kepemudaan Kota Pontianak. Turut pula hadir praktisi media dan cendikiawan muslim Pontianak Hasani Mubarok. [wah]  

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya