Pakar Politik Ekonomi Northwestern University Amerika Serikat Prof. Jeffrey A. Winters menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang unik sekaligus istimewa bagi seluruh dunia. Karena di sini tumbuh toleransi yang kuat meski di atas keberagaman.
"Jika Indonesia berhasil dan tetap eksis bersatu tentu akan menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Sampai saat ini Indonesia bisa jaga kerukunan umat beragama dalam keaneka ragaman suku, bangsa dan bahasa maka tepat Indonesia jadi contoh dari negara lain," katanya.
Hal tersebut disampaikan Jeffrey dalam seminar nasional bertema 'Memotret Nasionalisme Baru Indonesia' di Balai Kartini, Jakarta, Rabu(14/6).
Sesungguhnya, lanjut Jeffrey, menjadi berbeda itu tidak berbahaya. Hidup berdampingan tidak perlu memiliki kesamaan suku, agama dan lainnya.
"Seperti manusia yang terdiri dari vasiasi organ maka membuat kita kuat. Namun bila Indonesia tidak mampu menjaga toleransi dan keberagaman maka akan berdampak luas ke internasionalisme. Maka kami berharap indonesia mampu menjaganya," jelasnya.
Jeffrey menilai, prularisme saat ini terancam dengan menggeser toleransi dan menggantinya dengan hal-hal yang inklusif.
"Kalau diganti maka pancasila akan mati dan kalau pancasila mati maka Indonesia akan mati juga. Karena Tidak ada yang lebih gampang membentuk kelompok yang berbeda saling curiga dan saing benci untuk memecah belah," ujarnya.
Oleh karenanya, elite partai politik punya peran untuk menanam ideologi pancasila ini. Tanpa kekompakan dari para elit dan pemimpin maka negara seperti Indonesia akan sulit bertahan melawan arus.
Terkait demokrasi, Jeffrey menyebut, masyarakat sering mendengar demokrasi itu kacau karena pendidikannya kurang atau terbawa isu ekstrim.
"Padahal tidak ada masyarakat didunia yang siap berdemokrasi di dunia. Bahkan demokrasi di Amerika yang memenangkan Donal Trump adalah demokrasi yang membingungkan dan mengerikan. Tapi itu adalah produk pemilihan umum kami," paparnya.
Menurut Jeffrey, politik atau pemilu di Amerika cukup membingungkan. Karena orang yang sebodoh Trump bisa mengganti orang sepintar Barrack Obama.
"Tapi kita menjaga presiden ini jika Trump melanggar prosedur kita bisa turunkan agar dia belajar dari kesalahannya," bebernya.
Namun, dia cukup terkesan pemilu di Indonesia yang selalu on time. Walau kekerasan dan kecurangan memang ada tapi tetap berjalan dengan baik.
"Banyak negara di dunia tidak bisa melakukan seperti ini, makanya Indonesia istimewa karena tidak ada kekerasan dalam pemilu nasional maupun daerah. Kalau di negara tetangga sampai ada yang saling bunuh antar calon, kalau di Indonesia ada yang mati juga tapi itu karena sakit jantung karena kalah," demikian Jeffrey.
[wah]