Berita

Politik

Angket DPR Bentuk Intervensi Terhadap KPK

RABU, 14 JUNI 2017 | 18:06 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kritik terhadap DPR yang menggunakan hak angket untuk KPK terus berdatangan. Kali ini kritik datang dari Bandung Lawyers Club (BLC) Indonesia.

"Kami mengecam keras hak angket DPR tentang KPK. Itu merupakan bentuk intervensi terhadap institusi hukum dalam pelaksanaan tugas melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan sehingga dapat dikategorikan merupakan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power)," demikian keterangan tertulis BLC Indonesia yang diterima redaksi, Rabu (14/6).

Pernyataan itu atas nama Presiden BLC Indonesia Liona Nanang Supriatna, dan Sekjen Alfies Sihombing. Dalam pernyataannya, BLC Indonesia memandang dalam pengajuan hak angket tentang KPK, DPR telah keliru dan mengalami kebuntuan berpikir.


"Hak angket DPR tentang KPK bukan instrumen yang benar untuk melakukan evaluasi dari DPR tentang kinerja KPK dalam pelaksanaan tugas projustisia. Hak angket DPR adalah bertujuan menyelidiki pelaksanaan undang-undang atau pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara (Pasal 79 ayat 3 UU No 17/2014). Sehingga, hak angket KPK cacat secara yuridis," demikian pernyataan sikap BLC Indonesia.

Selain itu, hak angket DPR tentang KPK penuh dengan muatan politis serta terjadi conflict of interest karena para anggota DPR yang mengusulkan adalah mereka-mereka yang sangat gencar merevisi undang-undang tentang KPK. Bahkan diantara mereka disebut dalam perkara in aquo yang sedang ditangani KPK.

Atas persoalan ini, BLC Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk mendukung kinerja KPK, merapatkan barisan bersama KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Hak angket DPR tentang KPK patut diduga merupakan bentuk perlawanan dari mereka yang terindikasi korupsi sehingga KPK dianggap sebagai organ negara yang menghambat untuk memperkaya diri," demikian pernyataan sikap BLC Indonesia.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya