Berita

Foto/Net

Politik

DPR Versus KPK Jokowi Nonblok

RABU, 14 JUNI 2017 | 09:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perseteruan DPR versus KPK sepertinya akan menghasilkan pertarungan yang tak sebanding. Pasalnya, senjata pamungkas yang diharapkan KPK yaitu menggandeng Presiden Jokowi untuk bersama menolak Hak Angket tidak tercapai. Dalam urusan ini, Jokowi memilih tak ikut campur alias nonblok.

Sikap Jokowi ini sebenarnya tak mengejutkan karena sudah diisyaratkan Menkumham Yasonna Laoly. Menteri asal PDIP ini mengungkapkan, pemerintah tetap mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi. Hanya saja tak bisa ikut campur urusan hak angket. Pemerintah tak bisa mengintervensi hak yang dimiliki DPR.

Dan benar saja, sikap Jokowi itu tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Yasonna. Jokowi mengungkapkan Indonesia masih membutuhkan lembaga adhoc yang kuat dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun, ketika ditanya soal tanggapan spesifik Hak Angket yang digulirkan DPR yang berpotensi melemahkan KPK, Jokowi memilih tak ikut campur. "Itu wilayahnya DPR," kata Jokowi saat menyambangi presroom Istana, kemarin.


Di acara sebelumnya, Jokowi juga menegaskan tak bisa ikut campur urusan Angket dan menyerahkan sepenuhnya ke DPR. "Angket ini wilayahnya DPR. Sekali lagi, ini wilayahnya DPR," tegasnya. Jokowi lalu menyampaikan kalau lembaga antirasuah itu memang perlu ada yang diperbaiki. Tapi jangan diperlemah. "Kita memerlukan KPK yang kuat, memerlukan upaya pemberantasan korupsi yang tidak mengendur," katanya.

Wapres JK lebih lugas. Dia bilang, terbentuknya Pansus Angket KPK jangan dianggap sebagai upaya melemahkan, bisa saja untuk menguatkan lembaga itu. Apalagi, KPK memang perlu dievaluasi dan memerlukan perubahan untuk penguatan setelah 15 tahun tak tersentuh.

Soal ada anggota Pansus Angket KPK yang diduga terlibat dalam kasus e-KTP, JK bilang tidak semua terindikasi terlibat. "(Pansus) anggotanya kan banyak. Kalau 1-2 ada hubungan, tapi tidak semuanya," ucapnya.

Pernyataan Jokowi secara tidak langsung menolak permintaan Ketua KPK Agus Rahardjo yang akhir pekan lalu berharap eks Wali Kota Solo ini berada dalam satu barisan yang menolak Hak Angket. Sikap Jokowi juga menjawab permintaan para pengamat, akademisi dan pegiat antikorupsi yang beharap Jokowi melobi partai-partai untuk menarik anggotanya dari Pansus.

Sementara, kesibukan tak biasa tampak di Gedung KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta sejak Senin lalu terus berlanjut. Setelah sehari sebelumnya mengundang Prof Romli Atmasasmita, kemarin, KPK mengundang pakar hukum pidana yang juga eks Plt pimpinan KPK yaitu Indriyanto Seno Adji. Diundangnya para pakar ini untuk memberi masukan langkah apa yang sebaiknya dilakukan KPK menghadapi Pansus Angket DPR.

Apa hasilnya? KPK sepertinya masih kebingungan dan belum tahu langkah yang akan diambil. Hal itu tampak dari Wakil Ketua KPK Laode M Syarif yang masih mempersoalkan keabsahan pembentukan Pansus Angket karena ada dua fraksi yang menolak yaitu Gerindra dan PKS dan satu partai tak bersikap yakni PKB. Selain itu, KPK juga mempertanyakan kecocokan pengajuan Hak Angket, hak yang biasanya ditujukan ke eksekutif kini ditujukan untuk KPK. "Itu yang sedang kami bicarakan. Tapi bagaimana sikapnya nanti setelah kami mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif," kata Laode, kemarin. Apakah akan memenuhi undangan Pansus? Laode belum mau berbicara. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya