Berita

Meutya Hafid/net

Politik

Komisi I DPR Beraksi Keras Atas Kasus Penembakan Di Daan Mogot

SABTU, 10 JUNI 2017 | 11:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kasus perampokan dan penembakan di Daan Mogot, Jakarta, kemarin siang (Jumat, 9/6), adalah alarm keras bagi situasi keamanan masyarakat.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, meminta Polri untuk bertindak lebih tegas terhadap tindak kejahatan yang semakin terang-terangan.

"Saya minta Kapolri dan Kapolda seluruh Indonesia untuk bertindak lebih tegas terhadap kejahatan yang semakin terang-terangan. Perampokan dan pembunuhan yang terjadi di SPBU Daan Mogot salah satu contoh kejahatan tersebut," katanya dalam keterangan tertulis, yang diterima sesaat lalu (Sabtu, 10/6).


Meutya menduga salah satu penyebab kejahatan yang semakin terang-terangan adalah peredaran senjata ilegal di tengah masyarakat.

"Saya khawatir kriminalitas yang semakin terang-terangan disebabkan peredaran senjata api ilegal di tengah masyarakat. Polri harus melarang seluruh penggunaan senjata api ilegal dan menindak tegas masyarakat yang memiliki senjata api ilegal," terangnya.

"Jika warga masyarakat memiliki senjata api, berarti masyarakat belum percaya aparat keamanan dapat melindungi diri mereka," tambah Meutya.   

Aturan yang memperbolehkan penguasaan senjata api oleh sipil terdapat dalam UU 8/1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Pemakaian Senjata Api, serta UU Darurat 12/1951.

"Aturan ini sudah lama dan dalam konteks saat itu mungkin diperlukan. Namun konteks saat ini tidak perlu lagi," tegasnya.

Ketua Bidang Luar Negeri DPP Partai Golkar ini juga mengatakan, perubahan aturan kepemilikan senjata harus disusul peningkatan Sumber Daya Manusia dan profesionalitas anggota kepolisian.

"Pelarangan ini juga akan memudahkan pengontrolan terhadap penggunaan senjata api," tambah Meutya. [ald] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya