Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mendapatkan kesempatan yang berharga di tengah ibadah umroh.
Setelah tiba di Mekkah, Anies langsung diundang Imam Besar Masjidil Haram dan Pimpinan Pengurus Dua Masjid Suci, Syekh Abdurrahman as Sudais. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan dunia Islam.
Jurubicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak, mengatakan, perjalanan Anies sebenarnya perjalanan pribadi dengan istri. Tetapi begitu diketahui bahwa Anies tiba di Madinah, para pimpinan Masjid Suci baik di Madina dan Mekkah serta para tokoh pemerintahan, tokoh agama, dan tokoh bisnis di kedua kota itu, menyambut dan mengundangnya untuk pertemuan khusus.
Naufal Firman Yursak mengatakan, Anies bertemu dengan Syekh Sudais pada Rabu siang (6/6) sekitar pukul 14.00, waktu setempat.
Turut menemani dalam pertemuan dengan Syaikh As-Sudais adalah Syekh Khalid al Hamudy, salah seorang ulama terkemuka di Mekkah.
"Pertemuannya berlangsung sangat hangat," ujar Naufal melalui keterangan tertulis, dikutip
RMOL Jakarta.
Diskusi mereka bertiga, lanjut Naufal, berlangsung cukup panjang. Mereka membahas isu tantangan umat Islam saat ini termasuk berbagai masalah dunia.
"Intinya adalah bagaimana Islam bisa menjaga persatuan ‎di tengah kancah konflik di berbagai belahan dunia," ujarnya lagi.
Anies, Syekh Sudais dan Syekh Al Hamudy juga membahas situasi Indonesia. Menurut Naufal, Syekh Sudais sangat terpesona dengan Indonesia. Termasuk keramahan penduduk dan keindahan alamnya.
"Bahkan Syekh Sudais juga merasa kalau Indonesia adalah negara keduanya," ucap dia.
Di akhir pertemuan, Anies mendapat hadiah dari Syekh Sudais, yaitu sebuah Mushaf Quran. Selain itu juga ada secarik surat yang ditulis sendiri oleh Syekh Sudais. Isinya adalah pesan agar Anies menjadi pemimpin yang baik dan taat perintah agama.
"Jadi pemimpin yang adil," ucap dia lagi.
[ald]