Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut campur menangani kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Serangan menggunakan air keras ke Novel terjadi 11 April lalu, dan sampai sekarang pelakunya belum ditemukan oleh penyidik Polri.
Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, menjelaskan pihaknya membentuk tim investigasi. Bahkan tim tersebut sudah ada sejak sebulan lalu.
"Langkah yang dilakukan tim, kunjungan ke TKP dua kali. Kami ketemu pengurus masjid dan keluarga. Ada dugaan awal sementara, ini bukan peristiwa biasa tapi kasus luar biasa. Ada teror dan kekerasan dan ada ketidakpastian hukum sekian lama," jelas Manager usai melakukan pertemuan dengan pihak KPK, di kantor lembaga pemberantas korupsi itu di Kuningaan, Jakarta, Senin (5/6).
Ia menjelaskan, pembentukan tim investigasi tak lepas dari permintaan koalisi masyarakat sipil anti korupsi dalam rapat bersama Komnas HAM pada 27 April lalu. Ketika itu koalisi masyarakat sipil menyarankan Komnas HAM mengusulkan kepada presiden agar membentuk tim gabungan pencari fakta. Atau, paling tidak Komnas HAM membentuk tim sendiri.
"Kami usulkan di awal pekan pertama bulan Mei. Lalu sub pemantauan untuk investigasi mulai dari Mei. Setelah dibentuk (tim investigasi) kami lakukan langkah-langkah investigasi dalam rangka kumpulkan data dan fakta," jelasnya.
Namun, Manager belum membeberkan hasil pemantauan tim investigasinya di lapangan. Hingga saat ini tim masih melakukan penelusuran terkait fakta-fajta yang ada.
"Belum bisa sampaikan (hasil investigasi) saat ini. Jika nanti sudah ditentukan kesimpulan pasti akan kami sampaikan," pungkasnya.
[ald]