Berita

Wawan Purwanto/net

Pertahanan

BIN: Pelatihan Teroris Digerebek, Ngakunya Lagi Olahraga

SABTU, 03 JUNI 2017 | 10:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Lebih dari dua ribu data terkait potensi terorisme sudah masuk ke pihak intelijen negara. Tetapi, karena bukti permulaan yang kurang, akhirnya intelijen cuma bisa mengawasi orang-orang yang dicurigai.

"Masalahnya, yang di dalam penjara saja bisa kabur apalagi yang cuma diawasi," sindir Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto, dalam diskusi "Membedah Revisi UU Anti Terorisme", di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6).

Persoalan yang kerap terjadi di lapangan, lanjut Wawan, para aparat keamanan ragu untuk menangkap terduga teroris karena mengkhawatirkan karir mereka.


"Kalau menangkap lalu dipraperadilankan, kalau seorang ditangkap terus menuntut, pasti karir penangkapnya bermasalah. Dia ingin karirnya selamat, tapi negara ini bagaimana?" ungkap Wawan.

Jika masih banyak "bolong" dalam UU Anti Terorisme yang saat ini revisinya masih dimatangkan pemerintah dan DPR, pasti petugas lapangan akan tetap gamang menghadapi potensi terorisme.

"Akhirnya, aparat cuma tunggu bukti permulaan cukup, yaitu setelah teroris bertindak. Akhirnya publik menuduh polisi dan intel kecolongan," sesalnya lagi.

Ia mengungkap, Densus 88 Anti Teror beberapa kali menggerebek pelatihan sekelompok orang yang diduga kuat untuk aksi-aksi teror. Sayangnya, tindakan itu sia-sia karena tidak ada alasan kuat untuk menahan orang-orang tersebut.

"Mereka ditangkap, tapi (polisi) enggak bisa apa-apa, karena mereka latihan pakai kayu. Alibinya, berolahraga," ungkap Wawan.

"Supaya enggak ada tuduh menuduh, kasih (aparat keamanan) kewenangan yang jelas," tambahnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya