Berita

Febri Diansyah/Net

Hukum

Ditolak, Amien Rais Disarankan Langsung Ke Unit Pengaduan KPK

JUMAT, 02 JUNI 2017 | 17:23 WIB | LAPORAN:

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menerima permohonan resmi dari Amien Rais untuk bertemu pimpinan antirasuah Senin (5/6) pekan depan.   

Mantan Ketua MPR itu berencana memberikan klarifikasi kepada pimpinan KPK mengenai aliran dana Rp 600 juta yang diterimanya dari Yayasan Soetrisno Bachir dan diduga masih terkait korupsi alat kesehatan di Kementerian Kesehatan tahun 2005.

"Rencana kedatangan Amien Rais, (KPK) belum mendapat permohonan resmi bertemu pimpinan," kata Jurubicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jumat (2/5).


Meski begitu, menurut Febri, keinginan Amien Rais tersebut belum tentu dipenuhi. Karena, pimpinan dilarang menemui pihak terkait langsung dengan perkara yang tengah ditangani KPK.

"Tentu pimpinan KPK punya kewajiban untuk menjaga dan meminimalisir pertemuan dengan pihak terkait yang berperkara," tuturnya.

Selain klarifikasi terkait uang yang diterimanya, Amien juga berencana melaporkan dua nama besar yang diduga terlibat dalam perkara korupsi lain.

"Tapi kalau ada indikasi korupsi atau laporan silakan disampaikan ke KPK. Kita punya unit pengaduan masyarakat dan akan diterima di sana. KPK akan pelajari validitas dari info dan akan diteruskan lebih lanjut. Mekanismenya sudah ada," terangnya.

Nama Amien Rais disebut dalam persidangan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan Kemenkes dengan terdakwa Siti Fadillah Supari. Selain Amien Rais, politisi PAN yang juga diduga menerima aliran dana yaitu Soetrisno Bachir.

Mantan Ketua Umum PAN itu disebut-disebut menerima Rp 250 juta pada 26 Desember 2006 yang ditransfer dari rekening Yurida Adlaini, sekretaris Yayasan Sutrisno Bachir Foundation. Uang tersebut berasal dari PT Mitra Medidua yang ditunjuk secara langsung alias tanpa tender oleh Siti sebagai penyedia alat kesehatan.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya