Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menaruh perhatian lebih atas aksi persekusi atau tindakan pemburuan sewenang-wenang terhadap seseorang yang marak belakangan ini.
"Kita yang sekarang lagi ramai masalah persekusi. Tadi ada anak kecil di Jakarta Timur (korban persekusi)," katanya saat buka puasa bersama di kawasan Pancoran, Jakarta, Kamis (1/6).
Tito memerintahkan kepada seluruh jajaran polda, polres hingga polsek untuk menindak tegas pelaku persekusi. Salah satunya dengan memberikan efek jera atau detterent efect. Termasuk, instruksi kepada Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo yang menangani kasus persekusi di wilayahnya.
"Saya bilang 'sudah jangan tanggung-tanggung, tahan saja'. Supaya memberikan detterent efect untuk yang lain," ujarnya.
"Kapolres (Jakarta) Timur sudah laporan. Terduga pelaku sudah kami tangkap. Itu yang memaksa buat tanda tangan surat pernyataan," demikian Tito.
Polisi sudah menangkap pelaku berinisial M (52) dan U (22) yang melakukan intimidasi terhadap remaja 15 tahun Putra Mario Alfian. Kejadian itu diketahui setelah beredar video Putra yang menjadi korban persekusi di jejaring sosial. Di rekaman itu, Putra tampak diintimidasi sekelompok orang yang diduga anggota Front Pembela Islam (FPI).
Remaja itu diduga mengunggah status Facebook yang menyinggung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan pengikutnya. Putra juga diduga mengejek FPI sebagai Front Pengangguran Indonesia, serta menantang anggota FPI duel satu lawan satu. Dalam video, remaja itu dikepung dan dinasihati, lalu dipukul beberapa kali di bagian kepala oleh sejumlah orang. Dia juga diminta membacakan pernyataan permintaan maaf kepada umat Islam dan direkam.
Putra disuruh mengulangi apa yang sudah dijelaskan seorang pria berpeci hitam. Namun, dirinya malah ditertawakan, dipukul dan ditampar oleh salah satu pria berpeci merah. Ada juga yang meminta agar memberi tahu teman-temannya yang satu etnis untuk tidak lagi menjelek-jelekkan Rizieq dan FPI.
Dari video itu diketahui bahwa kejadian berlangsung di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, 28 Mei lalu. Dalam video, jika ditotal, pemukulan kepada Putra terhitung lebih dari lima kali di bagian kepala. Di ujung video yang berdurasi 11 menit 21 detik itu, Putra diminta memegang surat pernyataan yang dibacakannya, lalu difoto bersama sang ibu dan disebarkan.
[wah]