Berita

Martin Manurung/net

Politik

SocDem Asia Dukung Jokowi Tumpas Kelompok Radikal

SELASA, 30 MEI 2017 | 16:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jaringan Sosial Demokrasi di Asia (SocDem Asia) yang beranggotakan partai-partai politik Sosial Demokrat di kawasan Asia, pada Jumat (26/5), mengeluarkan resolusi penting terkait Indonesia.

Judul resolusi itu adalah "Defending Indonesia's Non-Sectarian and Democratic Character" atau Mempertahankan Karakter Demokrasi Indonesia yang Non-Sektarian.

Dalam keterangan persnya, salah satu perwakilan Indonesia, Martin Manurung, menjelaskan, resolusi tersebut berisi keprihatinan atas dugaan menguatnya kelompok-kelompok radikal fundamentalis yang intoleran di Tanah Air.


"SocDem Asia menilai bahwa kelompok-kelompok radikal dan kekuatan politik anti-demokrasi pada masa lalu, kini menggalang kekuatan bersama untuk mengambil kesempatan kekuasaan dan sekaligus mengubah arah demokrasi Indonesia," ujar Martin, Selasa (30/5).

Martin melihat hal serupa. Koalisi anti kebhinnekaan dan anti demokrasi ingin mengubah karakter demokrasi Indonesia yang non-sektarian. Kesempatan di bidang politik, sosial dan ekonomi, akan kian sempit bagi kelompok-kelompok minoritas budaya, agama dan etnis jika kekuatan-kekuatan sektarian itu dibiarkan menang.

"Menghadapi kondisi tersebut, SocDem Asia mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya melawan diskriminasi etnis dan fundamentalisme radikal, yang kini telah mendapat pendengar yang cukup banyak di masyarakat Indonesia," kata Martin.

"SocDem mendukung pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, untuk mengambil langkah tegas guna memastikan demokrasi Indonesia menuju kesejahteraan dan penghormatan atas keberagaman di masyarakatnya," pungkasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya