Berita

Politik

AHY: Ketegangan Pasca Pilkada Jakarta Harus Segera Diredakan

SELASA, 30 MEI 2017 | 15:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Suasana konflik yang mengiringi pertarungan politik di Pilkada DKI Jakarta 2017 tak cuma terasa di tengah masyarakat ibu kota, tetapi juga sampai ke tingkatan daerah luar Jakarta.

Perbedaan pilihan politik di Pilkada menjadi masalah besar. Sesama masyarakat saling curiga dan saling hujat baik di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari.

"Harus ada tindakan cepat dari pemerintah dan civil society untuk menanggulangi situasi ini," ujar mantan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat menerima redaksi Kantor Berita Politik RMOL di AHY Command Center, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Selasa pagi, 30/5).


AHY mengatakan, perbedaan politik di Pilkada Jakarta sudah melebar ke potensi konflik yang mengatasnamakan keyakinan individu atau agama.

"Dan situasi ini sudah melewati batas-batas Jakarta, sangat mengkhawatirkan," ucap putra pertama dari Presiden ke-6 RI ini.

Menurutnya, akan lebih mudah diatasi jika ketegangan sosial terjadi hanya karena perbedaan dalam memilih tokoh politik, seperti terjadi di Pilpres 2014.

Sebaliknya, masalah akan sangat sulit diatasi jika sudah melebar ke sentimen perbedaan agama.  Dan akan lebih parah kalau sentimen itu merasuk sampai ke jajaran TNI dan Polri yang berfungsi sebagai garda persatuan nasional.

Sebagai mantan perwira menengah militer yang pernah ditugaskan ke daerah konflik, AHY mengaku sudah cukup banyak mempelajari bahwa perpecahan masyarakat akan mengantarkan negara kepada konflik sosial atau bahkan perang saudara.

"Kalau sudah menyinggung belief (kepercayaan), sangat sulit. Saya sangat khawatir negara ini menjadi negara gagal seperti negara-negara lain yang mengalami perpecahan," ucap AHY sambil mengepalkan tangan kiri di dadanya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya