Berita

Foto: AFP

Dunia

Masuk Ramadhan, Militer Filipina Terus Bombardir Persembunyian Teroris

Terpaksa Dilakukan Walau Menyakitkan
SABTU, 27 MEI 2017 | 13:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Militer Filipina menjatuhkan lebih banyak bom di bagian selatan negara itu, di mana mereka telah memerangi militan ekstremis Islam selama lima hari berturut-turut.

Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan keadaan darurat militer di sepertiga bagian selatan Filipina. Sejauh ini, pertempuran di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 48 orang. Duterte mengatakan, pertempuran ini untuk memerangi kampanye kelompok radikal Islam yang ingin membentuk khilafah di sana.

"Kami telah mengidentifikasi di mana mereka melakukan konsolidasi, sehingga kami melakukan serangan udara untuk menghancurkan kelompok teroris setempat," kata jurubicara militer setempat, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera, kepada AFP dikutip Channel News Asia.


Truk-truk marinir tambahan juga terlihat melaju ke Marawi. Kota ini salah satu yang berpenduduk Muslim terbesar dengan dihuni sekitar 200.000 penduduk.

Pertempuran meletus pada hari Selasa lalu ketika puluhan orang bersenjata menciptakan teror di Marawi. Mereka melawan usaha pasukan keamanan yang hendak menangkap Isnilon Hapilon, tokoh militan yang dianggap sebagai pemimpin lSIS lokal.

Para militan mengibarkan bendera ISIS, menyandera seorang imam serta 14 orang lainnya dari sebuah gereja, dan membakar bangunan.

Tercatat sudah 13 tentara, 2 polisi dan 31 gerilyawan yang tewas dalam pertempuran tersebut. Dua warga sipil juga dikonfirmasi tewas di sebuah rumah sakit yang diduduki para pria bersenjata tersebut pada hari Selasa.

Pihak militer sedang menyelidiki laporan yang menyebut sembilan orang lain dibunuh di sebuah pos pemeriksaan yang dibentuk para militan.

Duterte telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok militan, yang dia katakan termasuk dalam kelompok teroris Maute. Kelompok Maute juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina

Meski demikian, Duterte juga mengatakan pada hari Jumat, bahwa ia siap untuk berbicara dengan pimpinan kelompok tersebut.

Juru bicara pemerintah, Ernesto Abella, mengatakan, ini merupakan tawaran bersemangat bulan suci Ramadhan yang dimulai pada hari Sabtu.

"Presiden telah menawarkan dialog damai kepada kelompok teroris, untuk menghindari pertumpahan darah saat bulan penuh doa, puasa dan kemurahan hati ini," kata Abella

Namun, tampaknya hanya ada kemungkinan kecil untuk melakukan pembicaraan kecuali dalam hal negosiasi pelepasan sandera.

Letnan Kolonel Jo-ar Herrera mengatakan, operasi keamanan untuk membebaskan Marawi dari orang-orang bersenjata akan berlanjut meski di bulan Ramadan.

Herrera mengakui peperangan ini akan sangat menyakitkan bagi warga Muslim lokal karena berlangsung di bulan suci. Tapi, tindakan tersebut adalah untuk melindungi Marawi.

"Ini adalah dampak tindakan kelompok teroris lokal," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya