Berita

Foto/Net

Nusantara

Kerusakan Hutan Bisa Juga Jadi Faktor Harimau Masuk Ke Perkampungan Di Labura

SABTU, 27 MEI 2017 | 11:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara menerangkan terdapat beberapa permasalahan yang membuat Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) masuk ke perkampungan warga di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut.

Hal ini disampaikan menanggapi tewasnya seekor Harimau Sumatera karena ditombak warga di Dusun Indah, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Labura, Kamis dinihari (25/5).

BBKSDA Sumut memaparkan harimau nahas itu berjenis kelamin jantan. Dilihat dari ukuran, panjang 160 cm dan tinggi 68 cm, diperkirakan usianya sekitar 5 tahun.


"Bisa jadi karena harimau sudah tua dan tidak sanggup bersaing dengan harimau lainnya. Sehingga dia mencari mangsa hewan ternak milik warga," kata Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA Sumut, Mukhtar Amin Ahmadi, Jumat (26/5).

Faktor lain, lanjut Mukhtar, harimau yang tewas tersebut masih tergolong muda sehingga masih dalam tahap belajar berburu, dan menjadikan ternak warga sebagai buruannya.

Masih ada juga kemungkinan lain menurut Mukhtar, yakni, karena sang harimau sakit sehingga tidak mampu bersaing dengan harimau lain untuk berburu.

"Ditambah lagi, kerusakan lingkungan hutan juga bisa menjadi faktor dia masuk ke pemukiman warga," sebutnya seperti dilansir dari RMOL Sumut.

Kasus di Labura, bagian kaki harimau malang tersebut ditemukan bekas luka akibat jeratan. Diduga satwa dilindungi tersebut pernah terjerat sehingga mengalami luka parah.

Sampai saat ini, belum diketahui siapa pembunuh harimau tersebut. BBKSDA Sumut bekerjasama dengan polisi terus berupaya untuk mengungkapnya, termasuk apa penyebab anak harimau itu masuk ke perkampungan warga. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya