Berita

Foto/Net

KAMMI Tangsel: Apakah Kami Perlu Pakai Kotak-kotak Agar Tidak Dibubarkan

SABTU, 27 MEI 2017 | 10:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Tangerang Selatan turun ke jalan menggelar aksi di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangsel, Banten, Jumat kemarin (26/5).

Aksi diikuti dari berbagai komisariat di bawah naungan PD KAMMI Tangsel, diantaranya Komisariat UIN Jakarta, Komisariat Medis Sosial, dan Komisariat Tangerang Kota. Aksi dengan tagline #JumatPerlawanan ini diikuti oleh puluhan kader KAMMI se-Tangerang Raya.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun, keadilan di negeri ini telah mati. Keadilan di negeri ini hanya milik sebagian orang dan penegakan hukum hanya berlaku pada orang kecil," ujar Kepala Bidang Kebijakan Publik KAMMI Tangsel, Khaidir Ali dalam pembukaan orasinya.


Kemudian Ketua Umum KAMMI Tangsel, Khairil Anam menyampaikan kekecewaannya terhadap tindakan represif Kepolisian ketika membubarkan Aksi Nasional yang dilakukan KAMMI di Istana Negara Jakarta, Rabu lalu (24/5).

"Apa yang dilakukan sama oknum-oknum kepolisian ketika membubarkan aksi kita di Istana Negara sangatlah brutal, sungguh brutal. Apakah kami perlu mengenakan pakaian kotak-kotak juga agar tidak dibubarkan? Padahal di waktu yang bersamaan, tidak jauh dari tempat aksi kita juga ada aksi simpatisan oleh kelompok lain namun tidak dibubarkan," ucap Anam dalam orasinya.

Aksi ini adalah sebagai tanggapan atas sikap refresif kepolisian yang membubarkan secara paksa aksi yang dilakukan KAMMI di depan Istana Negara. Selain membubarkan secara paksa, beberapa anggota polisi juga memukuli para demonstran yang yang sedang duduk istirahat. Dalam inseden ini beberapa anggota KAMMI luka-luka, termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Kartika Nur Rakhman.

Oleh sebab itu, KAMMI Tangsel menyatakan tiga sikap: Pertama, KAMMI Tengsel mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa.. Kedua, copot Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Iriawan dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto dari jabatannya. Ketiga, tegakkan hukum yang berkeadilan dan tanpa tebang pilih. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya