Berita

RMOL

Pancasilais Itu Pemimpin Yang Berpihak Pada Rakyat

JUMAT, 26 MEI 2017 | 22:06 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Indikator Pancasilais ataupun tidak kurang tepat jika hanya didasarkan pada pilihan politik.

Menurut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, indikator tersebut justru bakal menyudutkan dan memecah belah persatuan bangsa.

"Jadi, ada pandangan kalau memilih si A berarti dia Pancasilais. Sebaliknya kalau tidak memilih berarti anti Pancasila. Ini indikator yang salah dan keliru," ujarnya saat menyampaikan kuliah umum bertajuk 'Desa Spirit Kebangsaan' di Pendopo Kabupaten Purwakarta, Jumat (26/5).


Menurut Zulkifli, pemimpin yang Pancasilais harusnya dilihat dari kinerja dalam memimpin dan melayani rakyat.

"Pancasilais itu kepala daerah yang berpihak pada rakyat. Pemimpin yang membangun infrastruktur desa demi kemajuan rakyatnya," bebernya.  

Zulkifli menambahkan, sila ketiga Pancasila secara tegas memerintahkan negara untuk hadir jika ada rakyatnya yang mengalami kesusahan.

"Persoalan kita saat ini adalah implementasi UUD 1945 dan Pancasila. Kalau Pancasila dan UUD 1945 diimplementasikan dengan benar, niscaya tidak ada lagi kesenjangan," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasi dan mengaku salut dengan Zulkifli Hasan yang tidak lelah menemui berbagai elemen untuk menyerap aspirasi kebangsaan.

"Semoga aspirasi dari seluruh Indonesia itu bisa diterima sebagai masukan untuk merekat kebhinnekaan kita dengan lebih kuat," imbuhnya. [wah] 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya