Belasan tokoh nasional lintas agama menyampaikan keprihatinan dan seruan atas kondisi kebangsaan saat ini.
Mereka berkumpul dalam sebuah pertemuan yang dinamakan "Forum Sesepuh Bangsa untuk Perdamaian Indonesia", di UC UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Jumat sore (26/5).
Para sesepuh yang berkumpul antara lain Buya Ahmad Syafii Maarif, KH Ahmad Mustofa Bisri, Kardinal Julius Dharmaatmadja, Prof M. Quraish Shihab, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Bhikku Nyana Suryanadi, Mohamad Sobary, Pendeta Gomar Gultom, Prof Abdul Munir Mulkan, dan KH Imam Azis.
Mereka menilai, selama berbulan-bulan terakhir, kehidupan berbangsa sedang menghadapi tantangan yang cukup berat. Proses mengupayakan negara demokrasi yang matang diguncang oleh situasi politik yang tampak jauh dari kesantunan dan adab mulia.
Rakyat disuguhi berbagai manipulasi, drama saling serang antar kubu yang berseberangan. Masyarakat menjadi tidak tabu pada ujaran kebencian serta tidak malu-malu lagi untuk adu caci maki di hadapan publik luas.
Bagi para sesepuh bangsa, situasi yang sarat muatan kecurigaan dan ketakutan antar kelompok tersebut tidak boleh dilanggengkan. Momen suasana keagamaan menjelang Ramadhan, yang selayaknya penuh kedamaian, adalah waktu yang tepat untuk bersama-sama berupaya mengambil jeda, menciptakan jarak pandang agar dapat menoleh ke belakang merenungi persatuan yang koyak akibat fitnah, adu domba, dan kepentingan politik serta keinginan berkuasa secara tamak yang berjalin-kelindan.
"Para sesepuh bangsa ini telah mengikuti perjalanan kehidupan berbangsa, melampaui beberapa momen sejarah. Dalam kondisi saat ini, kita membutuhkan percikan kearifan dan inspirasi dari beliau-beliau, agar perjalanan sejarah bangsa kita bisa tetap dijaga pada arahnya,†demikian pernyataan para penggagas forum ini yaitu Jeirry Sumampouw, Defy Indiyanto Budiarto, Romo Benny Susetyo, dan Alissa Wahid, yang diterima redaksi beberapa saat lalu.
Forum tokoh lintas agama itu pun mengeluarkan beberapa poin pernyataan yang disebut "Seruan Sesepuh Bangsa" dan dipublikasikan ke masyarakat luas.
[ald]