Berita

Dahnil-Novel

Hukum

Surati Presiden Dan Komnas HAM, Pemuda Muhammadiyah Desak Pembentukan TGPF Independen Kasus Novel

SENIN, 22 MEI 2017 | 12:26 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah menilai ada keganjalan dalam pengusutan kasus aksi kekerasan yang dialami Novel Baswedan. Karena sampai saat ini, pihak Kepolisian belum juga berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK tersebut. Padahal kejadiannya hampir 1,5 bulan lalu.

"Mencermati penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel, kami menilai banyak keganjilan," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, (Senin, 22/5).

Selain terkesan lambat di tengah 'kehebatan' Polisi menangani kasus terorisme melalui Densus 88, juga karena ada banyak keganjilan lainnya. Misalnya, AL dinyatakannya tidak terbukti terlibat dan tidak cukup bukti. Padahal nama AL muncul berasal dari Novel yang menyerahkan foto yang bersangkutan.

"Kemudian muncul nama Miko yang mengaku dibayar Novel untuk bersaksi pada salah satu kasus yang melibatkan mantan Ketua MK Beberapa waktu yang lalu, yang didahului penyebaran testimoni yang bersangkutan ke sosial media bersamaan dengan ramainya kasus E-KTP," bebernya.

Berangkat dari beberapa keganjilan tersebut, Pemuda Muhammadiyah merasa perlu untuk mendorong berbagai pihak terlibat menemukan fakta kasus Penyiraman air keras kepada Novel Baswedan tersebut untuk menguak fakta praktik bandit politik dan jejaring korupsi yang menguasai dan menteror Indonesia saat ini.

Karena itu, Pemuda Muhammadiyah hari ini secara resmi menyampaikan permintaan kepada Komnas HAM RI agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan. Karena apa yang dialami oleh Novel adalah terang teror yang mencederai Hak Asasi Manusia (HAM) mengancam hak untuk hidup dan bebas dari ketertakutan.

"Permintaan yang sama juga kami sampaikan kepada Presiden RI sambil menagih komitmen Antikorupsi yang menjadi 'hutang' kampanye terpenting Presiden Joko Widodo. Kami berharap Presiden bisa bersama-sama dengan Komnas HAM membentuk TGPF yang melibatkan beberapa pihak (organisasi kemasyarakan, LSM, Tokoh) yang independent dan berintegritas untuk menjadi anggota Tim," imbuh inisiator Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi ini.

Bagi Pemuda Muhammadiyah, keberadaan TGPF sangat penting untuk menguak fakta sesungguhnya di balik upaya teror sistematis terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Karena bagi kami, kasus ini bukan sekadar teror terhadap pribadi Novel. Namun teror dan upaya membunuh agenda pemberantasan korupsi di Indonesia dan melanggengkan praktik bandit politik di Indonesia," tandasnya.

Terakhir, dia berharap, Novel segera pulih agar bisa kembali berjuang dalam memberantas korupsi di Indonesia.

"Novel Baswedan baru beberapa hari yang lalu melakukan operasi kedua matanya di Singapura. Dan tentu kami berharap beliau bisa kembali pulih dan bisa berjuang seperti sedia kala melawan praktik korupsi di Indonesia," demikian Dahnil. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

KPK Harus Serius Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Jumat, 20 September 2024 | 15:05

UPDATE

Aset Pegadaian Moncer Terus, Akhir Tahun Diprediksi Bisa Tembus Rp100 Triliun

Senin, 30 September 2024 | 07:59

Janji Ridwan Kamil-Suswono, Wujudkan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Ekonomi Wisata

Senin, 30 September 2024 | 07:44

Buku Baru Admiral Rosihan Arsyad

Senin, 30 September 2024 | 07:43

Balas Rudal Houthi, Puluhan Jet Israel Bombardir Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:35

Praktisi Hukum: Integritas Kejagung Makin Bobrok!

Senin, 30 September 2024 | 07:21

Stimulus Tidak Cukup, Aliran Dana Asing ke China hanya Sementara

Senin, 30 September 2024 | 07:19

Bikin Bangga, Tiga Anak Hebat Ini Lestarikan Seni Budaya Daerah

Senin, 30 September 2024 | 07:01

Bukan Cuma Lebanon, Israel juga Tingkatkan Serangan ke Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:00

Kapolri Didesak Usut Aktor Utama Kericuhan Diskusi Diaspora

Senin, 30 September 2024 | 06:21

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Baznas Optimalkan Peran Mustahik

Senin, 30 September 2024 | 06:04

Selengkapnya