Berita

Foto: Taiwan News

Dunia

Dikepung 1.000 Misil China, Latihan Serangan Udara Taiwan Semakin Relevan

KAMIS, 18 MEI 2017 | 21:23 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Latihan menghadapi serangan udara dari pihak lawan yang diselenggarakan siang tadi (Kamis, 17/5) di sejumlah titik di utara Taiwan dilaporkan berlangsung lancar, tanpa hambatan berarti.

Latihan dengan kode Wanan 40 itu berlangsung selama sekitar 30 menit dari pukul 13.30 hingga 14.00 waktu setempat di New Taipei, Taoyuan, Yilan, Hsinchu, dan Keelung.

Media-media Taiwan berbahasa Inggris, Taiwan News dan Taipei Times memuat foto-foto yang memperlihatkan kota Taipei dalam keadaan lengang selama latihan berlangsung.

Warga sipil dan personel milter diwajibkan terlibat dalam latihan menghadapi serangan udara ini. Selama latihan berlangsung, yang ditandai dengan dua raungan panjang sirene, warga sipil diminta menyingkir dari ruas jalan dan mencari tempat “perlindungan” terdekat.

Sementara personel militer menjalankan peran mereka dalam latihan.

Pemerintah Taiwan memberikan sanksi yang cukup keras kepada siapapun yang melanggar latihan ini. Bulan April lalu misalnya, dalam latihan di kawasan tengah Taiwan, seorang wanita dijatuhi denda sebesar 30 ribu dolar Taiwan atau setara Rp 13 juta karena dianggap tidak mematuhi perintah selama latihan.

Latihan menghadapi serangan udara dilaksanakan berdasarkan Pasal 21 UU Pertahanan Sipil Taiwan yang meminta Kementerian Pertahanan bersama institusi lain menyelanggarakan latihan untuk mengurangi kerusakan akibat serangan udara lawan.

Di Pasal 25 UU yang sama disebutkan bahwa warga yang tidak mematuhi latihan itu dapat dikenakan denda sebesar 30 ribu hingga 150 ribu dolar Taiwan.

Latihan menghadapi serangan udara pertama kali dilaksanakan pada tahun 1978 setelah Chiang Ching-kuo terpilih sebagai presiden.

Di masa itu, Taiwan semakin mengkhawatirkan serangan dari Republik Rakyat China (RRC) yang bisa terjadi setiap saat, terutama setelah Taiwan dikeluarkan dari keanggotan PBB pada tahun 1971.

Chiang menginisiasi latihan menghadapi serangan udara untuk menghadapi bahaya di masa damai dan menamakan operasi itu “Latihan Mega Damai”.

Setelah Tsai Ing-wen dari Partai Demokratik Progresif dilantik sebagai Presiden Taiwan tahun lalu, hubungan Republik China atau Taiwan dan RRC semakin panas.

Taiwan News mencatat, dengan 1.000 misil China diarahkan ke Taiwan, latihan menghadapi serangan udara ini menjadi lebih relevan dari sebelumnya. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya