Berita

Net

Pertahanan

Komnas HAM Sayangkan Aksi Penolakan Terhadap Fahri Hamzah

SELASA, 16 MEI 2017 | 18:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komnas HAM menyesalkan pengusiran dan penolakan warga Manado terhadap kedatangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pada akhir pekan kemarin. Bahkan massa sampai sampai masuk Bandara Sam Ratulangi untuk mencari keberadaan Fahri.

Menurut Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, peristiwa tersebut seperti kembali mementaskan ketidakhadiran negara untuk memastikan pemenuhan hak konstitusional warga negara dalam berkunjung atau menetap di mana saja di teritori NKRI sesuai UUD 1945 dan UU 39/1999 tentang HAM.

"Pemerintah khususnya Kepolisian negara mengapa membiarkan peristiwa itu terjadi? Sungguh tidak terbayangkan masa depan NKRI kita kalau isu-isu dan perilaku yang bernuansa sensitif seperti itu tidak dicegahtangani secara berkejujuran, berkeadilan dan berkeadaban," jelas Maneger (Selasa, 16/5).

Menurutnya, apa yang dialami oleh Fahri Hamzah tersebut ujian buat Indonesia.

"Betulkah kita bertoleransi secara berkejujuran, berkeadilan dan berkeadaban? Ataukah kita menjadikan toleransi sebagai jargon untuk menyerang pihak mana pun?" katanya mempertanyakan.

Dia menegaskan toleransi sejatinya telah mewujud dalam masyarakat NKRI. Namun terakhir ini seolah-olah toleransi bermasalah hanya karena adanya kepentingan politik kelompok tertentu yang mampu menggiring opini seolah kelompok tertentu tidak toleran.

"Sementara kelompok lain paling toleran, paling Pancasilais, paling Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah isu murahan dan hanya dihembuskan oleh pihak asing yang tidak nyaman kalau Indonesia besar," ucapnya.

Karena itu, dia mengingatkan semua komponen bangsa untuk bekerjasama dan sama-sama bekerja merawat NKRI dan tidak terprovokasi dengan berbagai gerakan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak mencerminkan semangat Pancasila dan kebhinnekaan, yang akhir-akhir ini berjalan sistematis dan massif serta ingin memburukkan nama Indonesia di dunia internasional. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

KPK Harus Serius Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Jumat, 20 September 2024 | 15:05

UPDATE

Aset Pegadaian Moncer Terus, Akhir Tahun Diprediksi Bisa Tembus Rp100 Triliun

Senin, 30 September 2024 | 07:59

Janji Ridwan Kamil-Suswono, Wujudkan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Ekonomi Wisata

Senin, 30 September 2024 | 07:44

Buku Baru Admiral Rosihan Arsyad

Senin, 30 September 2024 | 07:43

Balas Rudal Houthi, Puluhan Jet Israel Bombardir Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:35

Praktisi Hukum: Integritas Kejagung Makin Bobrok!

Senin, 30 September 2024 | 07:21

Stimulus Tidak Cukup, Aliran Dana Asing ke China hanya Sementara

Senin, 30 September 2024 | 07:19

Bikin Bangga, Tiga Anak Hebat Ini Lestarikan Seni Budaya Daerah

Senin, 30 September 2024 | 07:01

Bukan Cuma Lebanon, Israel juga Tingkatkan Serangan ke Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:00

Kapolri Didesak Usut Aktor Utama Kericuhan Diskusi Diaspora

Senin, 30 September 2024 | 06:21

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Baznas Optimalkan Peran Mustahik

Senin, 30 September 2024 | 06:04

Selengkapnya