SAIKI jamane jaman edan
Yen Ora edan ora keduman
Sak bejo bejone wong kang edan
Isih bejo wong kang eling lan waspada.
Syair di atas ditulis pujangga besar tanah Jawa, Ronggowarsito, beberapa abad lalu sebagai rambu dan nasehat bijak. Terjemahan bebasnya kurang lebih sebagai berikut:
Syair di atas ditulis pujangga besar tanah Jawa, Ronggowarsito, beberapa abad lalu sebagai rambu dan nasehat bijak. Terjemahan bebasnya kurang lebih sebagai berikut:
Sekarang zamannya zaman edan
Kalau nggak ikut edan nggak kebagian
Seberuntung-beruntungnya orang yang ikut edan
Masih lebih beruntung orang yang sadar dan waspada.
Syair tersebut menggambarkan suatu zaman yang ditandai perilaku manusia yang berlomba-lomba menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Seolah berpacu mendepak etika, moral, dan hukum dari kehidupan kenegaraan. Orang lurus dan bener dianggap dungu. Alat negara menjadi alat kekuasaan. Penegak hukum jadi tukang pukul. Hukum dipelintir sesuai keinginan, tajam ke lawan tumpul ke kawan. Pelanggar hukum identik dengan lawan politik dan lawan orang berduit. Lawan diberangus dengan alasan mengada-ada, pelanggar hukum dibela dengan alasan yang lebih mengada-ada. Penegak hukum seolah berlomba setor kasus ke penguasa.
Jeneng (nama) tidak lagi penting,
jeneng digadai demi
jenang (makan) dan
jumeneng (kuasa).
Jenang dan
jumeneng disembah dan dipertuhankan.
Kalau tanda-tanda itu sudah terlihat nyata di penduduk suatu negeri, maka sesungguhnya negeri itu sungguh telah menjadi negeri di zaman edan, sungguh negeri itu telah menjadi negari yang dihuni orang-orang yang mayoritas edan.
Indonesia tidak boleh, sama sekali tidak boleh, menjadi negeri seperti itu. Demokrasi Indonesi tidak boleh sama sekali menjadi demokrasi
jenang dan semata demi
jumeneng.
Demokrasi berperadaban Indonesia seharuslah demokrasi
jeneng, demokrasi adiluhung, demokrasi kemulyaan.
Demokrasi berperadaban Indonesia haruslah demokrasi ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demokrasi berperadaban Indonesia haruslah demokrasi ber-Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
Demokrasi berperadaban Indonesia haruslah demokrasi ber-Persatuan Indonesia.
Demokrasi berperadaban Indonesia haruslah demokrasi ber-Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Demokrasi berperadaban Indonesia haruslah demokrasi ber-Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesi.
Baik demokrasi dalam bidang politik, dalam bidang ekonomi, dalam bidang sosial, maupun dalam bidang budaya.
Karena hanya dan hanya demokrasi berpedaban seperti itulah yang akan menjadi pondasi yang sangat kokoh bagi bangsa Indonesia untuk menjadi pemimpin dunia guna membangun peradaban yang lebih beradab dan lebih berkeadilan dimasa depan. Semoga segera terwujud.
Allahumma Aien.
[***]Penulis adalah redaktur khusus Kantor Berita Politik RMOL dan Sekjen Community for Press and Democracy Empowerment (PressCode)