Berita

Hidayat Nur Wahid/Net

Pimpinan MPR: Islam Radikal Isu Menyesatkan!

SABTU, 13 MEI 2017 | 16:29 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengkritisi munculnya isu radikalisme dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurutnya, isu tersebut tidak benar dan hanya menyesatkan. Karena, Islam radikal yang dituduhkan muncul pada Pilkada Jakarta sesungguhnya tidak pernah ada. Isu tersebut hanya untuk mendiskreditkan umat Islam, semata-mata demi kepentingan politik sesaat.

Demikian ditegaskan Hidayat yang juga politisi senior PKS ini saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (13/5).


Sejak lama, menurut Hidayat, antara umat Islam dan Indonesia sudah berhubungan dengan harmonis. Umat Islam bahkan banyak melakukan pengorbanan demi tetap teguhnya NKRI. Salah satunya dibuktikan dengan lahirnya revolusi jihad yang dikobarkan KH. Hasyim Asy'ari.

"Dalam revolusi jihad, itu salah satunya dikatakan, orang yang mati dalam membela bangsa dan negara maka kematiannya masuk dalam kategori jihad," ujar Hidayat.

Maka sejak itu banyak santri yang berbondong-bondong ikut berjuang melawan Belanda yang hendak menjajah Indonesia lagi. Puncaknya terjadi pada 10 Oktober 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pada hari itu ribuan santri dan masyarakat Surabaya turut menjadi korban dalam pertempuran melawan tentara Belanda.

Karena itu, tegas Hidayat, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Islam Indonesia itu radikal. Dengan demikian, tidak benar ada umat Islam yang hendak melawan dan merusak Indonesia.

"Karena sejak dulu, antara Islam dan Indonesia sudah saling berhubungan dan tidak terpisahkan," tukasnya. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya