Berita

Jusuf Kalla/Net

Politik

Front Laskar Nusantara: JK Tidak Negarawan!

SABTU, 13 MEI 2017 | 12:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Langkah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta 2017 mendapat kritikan keras. Kritikan itu datang dari ‎Front Laskar Nusantara.

Ketua ‎Front Laskar Nusantara, Paulina menyebutkan sebagai penyelenggara negara tidak sepantasnya JK mendukung salah satu pasangan calon.‎

‎Dukungan JK kepada Anies-Sandi sebelumnya diungkapkan oleh Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Bahkan, saudagar asal Bone Sulawesi itu telah mengakuinya ketika ditanya sejumlah wartawan di Istana Wapres Jakarta beberapa hari lalu.
‎

‎
"‎Bapak Jusuf Kalla itu menyampaikan pendapat di media itu justru malah membuat situasi tidak dingin, tidak negarawan. Dan saya berharap Bapak Jusuf Kalla harusnya menempatkan diri sebagai seorang negarawan dan partner Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia," kata Paulina kepada wartawan, Sabtu (13/5‎).

‎Menurut Paulina, sikap JK yang tidak negarawan itu juga dapat dilihat dari berbagai statmen di media. Dikatakannya, JK yang sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) justru tidak berkomentar banyak ketika ‎banyak spanduk yang berisikan 'pendukung Ahok tidak boleh dishalatkan di masjid'.

"‎Seharusnya sebagai seorang negarawan saya pikir seharusnya dia (Jusuf Kalla) bersuara ya pada saat itu, kenapa tidak bersuara? Ada apa?" tanyanya.

Sementara itu, pakar hukum tata negara Margarito Kamis menilai apa yang dilakukan oleh JK jelas memperlihatkan ketidaksolidan antara Presiden dan Wapres. Menurut dia, ada permasalahan setidaknya komunikasi antara keduanya. "Ini politik bisa ramai, mereka satu paket kok bisa beda haluan?" ujar Margarito.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya menyetujui Anies Baswedan sebagai calon gubernur atas intervensi Wapres JK.

"Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubah lah," ucap Zulkifli belu lama ini. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya