Berita

Novel Baswedan/Net

Hukum

Lemkapi Usul Polisi Buat Seyembara Ungkap Kasus Novel

SABTU, 13 MEI 2017 | 11:27 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) berpandangan perlu strategi khusus bagi Polri dalam menangani kasus penganiayaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan agar cepat terungkap.

"Salah satu upaya (strategi khusus) itu adalah membuat seyembara terbuka dengan hadiah menarik kepada masyrakat," kata Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan, Sabtu (13/5).

Hasil kajian dan penelitian Lemkapi, kasus yang menimpa sepupu Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan ini sangat sulit diungkap polisi. Karena kasus ini terjadi di malam hari dan minimnya bukti-bukti yang didapatkan di lapangan.


Menurut Edi, untuk membongkar kasus besar seperti ini ada kalanya dibutuhkan cara tradisional seperti cara-cara pada masa lampau yaitu dengan membuka seyembara terbuka bagi masyarakat yang memiliki informasi.

Strategi ini dalam banyak kasus besar di masa lalu ternyata banyak mendapat sambutan dan respon dari masyarakat Jakarta. Banyak informasi yang disampaikan masyarakat kepada polisi.

"Kami berpandangan cara ini perlu dicoba untuk merangsang respon masyarakat untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi kepada Polri," tambah mantan angggota Kompolnas ini.

Kandidadat doktor hukum Universitas Borobudur ini juga berkeyakinan, dengan bantuan dan dukungan masyarakat, kasus ini akan semakin mudah diungkap.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak dikenal setelah shalat subuh di masjid sekitar rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa lalu (11/4). [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya