Berita

Politik

WPFD 2017

Jawarah: Kemampuan Memverifikasi Informasi Harus Dimiliki Semua Orang

SENIN, 01 MEI 2017 | 15:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Peredaran informasi hoax atau informasi sesat sudah menjadi masalah nasional, tetapi masih ditangani secara ad hoc oleh pemerintah. Padahal, kiat anti hoax sebaiknya sudah diajarkan sejak anak-anak masih bersekolah.

Demikian disampaikan Ketua Harian Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawarah), Agus Sudibyo, dalam konferensi pers di tengah World Press Freedom Day (WPFD), di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (1/5). Agus meminta pemerintah Indonesia mencontoh negara Korea Selatan dalam melawan peredaran informasi sesat itu.

"Di Korea, cara mengatasi hoax itu sudah diajarkan sejak SMP. Pemerintah harus melawan hoax secara sistemik. Di Korea, tidak ada anjuran jangan membaca hoax karena itu akan semakin memancing masyarakat membaca hoax," kata Agus.


Ia melanjutkan, pemerintah Korea memulai perang melawan hoax dengan menganjurkan warganya membaca hoax. Tapi, pemerintah Korea meminta warga untuk tidak langsung percaya setelah membaca informasi.

Agus pun memberikan beberapa kiat untuk mengatasi hoax. Pertama, bandingkan hoax itu dengan berita-berita media konvensional. Kemudian, "fake news" itu harus didiskusikan dengan orang-orang sekitar seperti orang tua, guru atau teman kerja.

"Jadi, memverifikasi informasi itu bukan cuma kemampuan wartawan, tetapi kemampuan semua orang," terang Agus.

Terakhir, jangan sebarkan informasi sebelum memahami informasi itu betul itu benar atau salah. Sesuaikan, apakah informasi itu sesuai dengan norma sosial.

"Kita harus menumbuhkan kembali kemampuan komunikasi interpersonal. Kalau mau menyebar sesuatu dari media sosial, pikir dulu, apakah sesuai norma sosial, merugikan orang lain atau tidak, dan sebagainya," ucap Agus. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya