Berita

Ilustrasi/net

Dunia

AS Akan Mempercepat Sanksi Lebih Berat Untuk Korut

SABTU, 29 APRIL 2017 | 07:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Amerika Serikat akan mempercepat sanksi terbaru untuk Korea Utara menanggapi uji coba rudal yang gagal dilakukan negara tersebut beberapa waktu lalu.

Reuters, mengutip seorang pejabat AS, memberitakan bahwa sanksi dari pemerintahan Donald Trump akan lebih berat dan lebih luas. Sasarannya, kata pejabat tersebut, bisa mencakup lembaga keuangan dan perusahaan terdepan di Korut maupun China selaku sekutu terdekatnya. Tentu saja hal ini akan membuat Beijing sangat marah.

Washington juga membuka kemungkinan menggelar lagi latihan angkatan laut dengan menyebarkan lebih banyak kapal dan pesawat terbang di wilayah Semenanjung Korea untuk unjuk kekuatan.


"Ada kemungkinan (sanksi) dipercepat," kata pejabat yang dirahasiakan identitasnya.

Sumber tersebut mengatakan, peluncuran rudal balistik Korut adalah "provokasi" yang telah diantisipasi AS menjelang pemilihan presiden Korea Selatan pada 9 Mei. Donald Trump pun memanfaatkan uji coba rudal tersebut untuk menekan China agar lebih keras mengendalikan Korut.

Seperti diketahui, baru-baru ini AS mengklaim telah mendeteksi uji coba rudal di wilayah utara Pyongyang, yang mungkin merupakan rudal jarak menengah yang dikenal sebagai KN-17. Namun, uji coba itu tampak gagal beberapa menit setelah rudal lepas landas.

Seorang pejabat di pemerintahan Trump, yang juga tidak mau identitasnya dibuka, menambahkan, jika Korut melakukan uji coba rudal balistik antar benua maka Washington akan menganggapnya sebagai ancaman lebih berbahaya dan memicu tanggapan yang lebih keras.

Trump sangat mencemaskan potensi Pyongyang mengembangkan rudal bertipe nuklir yang mampu menyerang wilayah negaranya. Washington juga mengawasi dengan seksama kemungkinan uji coba nuklir keenam Korut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya