Berita

Gamawan Fauzi/Net

Hukum

Ada Pengaruh Gamawan Fauzi Di Balik Masuknya Perusahaan Paulus Tanos

KAMIS, 20 APRIL 2017 | 18:14 WIB | LAPORAN:

Keterlibatan mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam proyek pengadaan e-KTP kembali disebut dalam sidang lanjutan kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, hari ini (Kamis, 20/4).

Gamawan diduga memiliki pengaruh untuk memasukkan PT. Sandipala Artha Putra sebagai konsorsium perum Percetakan Republik Indonesia (PNRI). Hal tersebut dikarenakan Direktur Utama PT Sandipala, Paulus Tanos memiliki kedekatan dengan bersangkutan.

Awalnya, Andi Agustinus alias Andi Narogong menyodorkan perusahaan Paulus Tanos untuk ikut dalam konsorsium. Namun batal karena latar belakang perusahaan tersebut tidak masuk dalam kualifikasi.


"Bendera (perusahaan) diputuskan kan mepet sekali. Waktu mau ditambah masuklah Paulus Tanos. Dia membawa bendera kontraktor listrik. Saya bilang ini nggak bisa dipakai dan dia putuskan beli Sandipala yang kebetulan mau dijual. Sehingga Paulus pake bendera Sandipala," ujar anggota tim dari PT Java Trade Utama, Jimmy Iskandar Tedjasusila yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP.

Menurut Jimmy, masuknya perusahaan Paulus Tanos jauh sebelum proses lelang proyek pengadaan e-KTP diumumkan. Bahkan, sebelum proses lelang, Jimmy dan sejumlah pihak yang dikenal dengan tim Fatmawati telah membicarakan perusahaan-perusahaan dan vendor yang akan masuk dalam proyek pengadaan e-KTP.

Pembicaraan mengenai perusahaan yang bakal dilibatkan itu terjadi di Ruko Fatmawati yang diketahui milik Kakak Andi Narogong, Dedi yang dikenal dengan tim Priyono.

"Di awal masih belum terbentuk tiga (Konsorsium), masih terpecah-pecah, yang ditentukan awalnya itu leadernya aja. Kalau anggota dibawahnya belum terpenuhi," ujar Jimmy.

"Ketika di Fatmawati, Paulos datang. Saya tanya dia (Paulus Tanos) siapa, liat mobilnya mewah jadi saya pikir bukan orang sembarangan. Dan disampaikan Andi bahwa dia orangnya menteri," sambung Jimmy.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sempat mempertanyakan keterlibatan Gamawan Fauzi kepada Jimmy. Tapi Jimmy berdalil tidak pernah bertemu  Gamawan baik di Ruko Fatmawati juga dalam kesempatan lain.

"Kalau saya sendiri tidak pernah berjumpa, saya tidak bisa mengatakan ada keterlibatannya atau tidak," ujarnya.

Meski demikian, Jimmy mengaku kenal Hendra, salah satu saudara kandung Gamawan. Jimmy menjelaskan, Hendra pernah berpesan agar dirinya selalu mengikuti arahan salah satu pengusaha yang terlibat dalam konsorsium PNRI. Pengusaha yang dimaksud adalah Paulus Tannos.

Selain Hendra, Jimmy juga pernah bertemu dua saudara kandung Gamawan, yakni Asmin Aulia dan Dadang. Namun, hanya Hendra saja yang pernah membicarakan terkait proyek e-KTP.

"Makanya saya ke rumah Pak Hendra di Kebayoran, terus saya ngobrol dan pesen dia, ikuti si rambut putih," ujar Jimmy.

Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, Paulus Tanos merupakan salah satu pihak yang ikut dalam pertemuan di Ruko Fatmawati. Bahkan bukan hanya Paulus, anaknya bernama Catherine Tanos juga ikut dalam pertemuan yang dikenal dengan tim Fatmawati.

Dari beberapa pertemuan di Ruko Fatmawati tercetus kesepakatan antara terdakwa Irman dan Sugiiharto, Andi Narogong, Diah Anggraini selaku sekjen Kemendagri dan tim Fatmawati yakni proses pelelangan akan diarahkan untuk memenangkan Konsorsium PNRI. Untuk itu dibentuklah konsorsium Astragraphia dan konsorsium Murakabi Sejahtera sebagai peserta pendamping.

Seluruh tim fatmawati dipecah dan masuk ke dalam masing-masing tiga konsorsium tersebut.[wid]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya