Berita

Politik

Ketum HMPI: Kita Harus Berbesar Jiwa Menerima Kemenangan Atau Kekalahan

RABU, 19 APRIL 2017 | 14:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Masyarakat Jakarta sudah selesai menggunakan hak pilih dalam Pilkada putaran kedua. Masyarakat diharapkan untuk menerima apapun hasil pencoblosan tersebut.

"Dalam Pilkada, kita harus punya kekuasaan hati, kebesaran jiwa untuk menerima kemenangan atau kekalahan," jelas Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI), Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc., dalam keterangannya siang ini.

Pilkada DKI Jakarta memang berlangsung dinamis. Karena itu usai gelaran pilkada ini, tak perlu lagi ada perdebatan.

"Isu peta radikalisme dan toleransi harus segera dilebur untuk dijadikan cair agar tidak terjadi ketegangan-ketegangan politik," ungkapnya.

Apalagi, dia menambahkan, selama ini boleh jadi praduga-praduga yang dilayangkan kepada lawan politik tidak benar.

"Bisa jadi, ada yang tidak suka dengan koar-koar ayat-ayat Al Quran untuk menghakimi orang lain. Padahal dia tidak memilih apa yang kita tuduhkan. Jangan-jangan pilihan orang yang suka koar-koar dan yang tidak suka koar-koar pilihannya sama," bebernya.

"Bahkan bisa jadi,  ada yang tidak suka dengan keributan sana-sini dan konflik media sosial, dia dituduh macam-macam padahal dia dekat dengan keluarga kiai dan syekh. Bisa jadi, ada yang juga suka menjual toleransi dan pluralisme, padahal itu adalah strategi untuk memuluskan kepentingan kapitalisme," katanya.

Bahkan menurutnya, bisa lebih banyak hal lagi terjadi.

"Bahkan lebih mengagetkan lagi, siapa tahu pasca Pilkada, menang atau kalah, orang yang kita ributkan berganti keyakinan. Banyak hal bisa terjadi," ucapnya.

Daripada menduga-duga, dia kembali mengajak, untuk bersatu pasca pilkada, siapapun yang menang atau kalah.

"Tidak usah menghakimi, mengkafirkan, menuduh macam-macam. Jadikan Pilkada ini evaluasi kepemimpinan dalam kebangsaan kita. Mari berdemokrasi melalui Pilkada DKI Jakarta dengan jurdil, santun, damai, dan jauh dari intrik-intrik pemecah bangsa," tandasnya.

Namun yang jelas, dia mengingatkan, kaum muda menengah harus paham peta-peta kebangsaan dan Kebhinekaan untuk meraih persatuan antaraliansi masyarakat dan kewarganegaraan. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Di Kampus UIPM, Siapa Saja Bisa Mengajukan Doktor HC seperti Raffi Ahmad

Selasa, 01 Oktober 2024 | 04:07

Pramono Janji Hidupkan Program Ahok soal Pengaduan Warga

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:45

Gelar HC Dicurigai Jadi Modal Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:37

Bilal-Mulyana Laporkan Dana Kampanye Pilkada Cimahi Rp0

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:08

Kesaksian Putri Zulhas: Penunjukan Eko Patrio Sekjen PAN Bukan Tiba-tiba

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:32

Intimidasi Kelompok Kritis Pola Lama Oknum Aparat

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:14

Sambil Nyalakan Lilin, Cak Imin Baiat Caleg PKB

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:01

Atlet Peparnas Jakarta

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:39

Foto Selebgram Gita Savitri Dicatut UIPM

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:07

Cegah Bullying, Kader Demokrat Minta Disdik DKI Proaktif

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:03

Selengkapnya