Berita

Jaya Suprana/net

Politik

Jaya Suprana Jadi Penasihat SMSI, Pers Perlu Dalami Kelirumologi

SENIN, 17 APRIL 2017 | 17:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pakar kelirumologi, Jaya Suprana, dipercaya menjadi penasihat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) .

Dalam acara peluncuran SMSI tadi siang, Jaya mendapat kehormatan membacakan "Deklarasi SMSI" yang dilakukan di Jaya Suprana Institute, Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (17/4).

Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa, menjelaskan alasan SMSI menetapkan Jaya Suprana sebagai salah satu penasihat.


"Kita membutuhkan ilmu kelirumologi yang dimiliki Pak Jaya Suprana, karena kita juga sering menemukan kekeliruan-kekeliruan di dunia maya. Dia kan juga budayawan. Pers dan jurnalistik membutuhkan sentuhan-sentuhan budaya," ujar Teguh di sela acara deklarasi SMSI.

Deklarasi SMSI didahului dengan diskusi bertema "Kekeliruan Kebebasan Kebablasan: Menyusun Disain Komunikasi Politik Yang Sehat". Mereka yang menjadi pembicara dalam diskusi adalah Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan; analis politik Kedai Kopi, Hendri Satrio; dan Jaya Suprana.  

Dalam diskusi tersebut, Jaya sempat meluruskan pandangan umum tentang kelirumologi. Dia menegaskan bahwa kelirumologi adalah sesuatu yang serius.

Jaya mengaku menangkap anggapan umum yang menyebut kelirumologi sebagai cara "memaklumi" kekeliruan. Padahal, kelirumologi adalah ilmu untuk menemukan kekeliruan dalam berbagai hal dan mencari kebenaran.

Selain Jaya Suprana, Dewan Penasihat SMSI juga diisi para tokoh pers dan non pers yaitu Alwi Hamu, Atal S. Depari, Chairul Tanjung, Dahlan Iskan, Mirza Zulhadi, Prita Kemal Gani, Rizal Ramli, Ryaas Rasyid dan Yusril Ihza Mahendra.

Beberapa waktu lalu, Teguh menyatakan, kehadiran tokoh-tokoh nasional dari kalangan non-pers di dalam SMSI dibutuhkan untuk memperkaya pers nasional. Mereka memiliki kontribusi pada bidang-bidang lain yang sesungguhnya berkaitan langsung dengan persoalan-persoalan yang kerap diperbincangkan pers nasional dalam beragam karya jurnalistik.

Teguh menyatakan keyakinannya bahwa tokoh-tokoh nasional dari luar kalangan pers yang memperkuat SMSI akan memberikan kontribusi positif pada insan pers pemilik dan pengelola media massa siber. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya