Berita

Eko Sulistyo/Net

Politik

Eko Sulistyo: Media Massa Di Indonesia Larut Dalam Kebisingan Demokrasi

SENIN, 17 APRIL 2017 | 14:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Media massa di Indonesia saat ini sudah larut dalam kebisingan demokrasi. Di DKI Jakarta pun demikian. Dalam fenomena ini, media rating menjadi berhala atau sebagai panglima.

Demikian kritik kepada media dari Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo, dalam diskusi bertema "Kekeliruan Kebebasan Kebablasan: Menyusun Disain Komunikasi Politik Yang Sehat" di Jaya Suprana Institute, Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (17/4).

"Bad news is good news. Sesuatu dilihat sebagai fakta tidak bagus, maka itu menjadi berita. Ini yang kemudian menyebabkan media larut dalam kebisingan demokrasi," jelas Eko.


Padahal, menurut dia, peran media massa adalah menjadi alarm. Misalnya, dalam konteks Pilkada DKI Jakarta. Jika ada suasana mengarah pada titik membahayakan, maka media menjadi alarm.

"Yang sekarang ini tidak terjadi, justru larut dalam kebisingan demokrasi," tambah dia menekankan.

Hal ini menjadi catatan tersebut buat dia dalam diskusi hari ini karena sebentar lagi Indonesia akan menjadi kesempatan tuan rumah World Press Fredom Day 2017.

"Sebetulnya tidak hanya media, tapi juga pemerintah harus lihat persoalan ini secara jernih. Dalam perkembangan teknologi informasi, harus memiliki peran kunci dalam upaya penguatan nilai toleransi, mampu memberikan pencerahan dan literasi media kepada masyarakat dan terlibat dalam memerangi hoax, fake news dan sebagainya," urai Eko.

Terkait itu, ditambahkannya bahwa sampai hari ini demokrasi di Indonesia itu masih dalam kendali para oligarki. Setelah gerekan reformasi, oligarki politik ibarat virus, bisa menyebar termasuk kepada parpol dan ormas keagamaan.

"Masyarakat sipil dan media tidak tuntas melihat aspek ini. Dalam demokrasi prosedural, ada peran dari mereka dalam desain ini," jelasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya