Berita

USS Carl Vinson/net

Dunia

China: Ketegangan Dengan Korut Harus Dihentikan Sebelum Tidak Terkendali

SABTU, 15 APRIL 2017 | 07:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

China meminta ketegangan di Semenanjung Korea harus dihentikan sebelum tidak terkendali. Pernyataan China dikeluarkan seiring kedatangan kapal induk USS Carl Vinson yang telah memasuki Laut China Timur.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Jepang pun mengirimkan beberapa kapal perusak dari pasukan pertahanan maritim Jepang bergabung dengan kapal induk Amerika Serikat yang bergerak dari Singapura itu.

Carl Vinson dilaporkan membawa sedikitnya 100 pesawat tempur, dan didukung reaktor nuklir dan sebuah kapal selam.


Ketegangan di wilayah ini, dikhawatirkan China, akan memicu Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir keenam.

Masyarakat internasional kian khawatir akan ketegangan di Kores setelah Angkatan Laut AS menembakkan 59 rudal Tomahawk ke lapangan terbang Suriah pekan lalu. Agresivitas ini memunculkan pertanyaan soal rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk Korea Utara, yang telah berurut-turut melakukan uji rudal dan tes nuklir menentang PBB dan sanksi unilateral.

AS sendiri telah memperingatkan bahwa kebijakan "kesabaran strategis" akan berakhir. China, sekutu utama dan satu-satunya bagi Korut, menentang program senjata Korut dan menyerukan pembicaraan mengarah ke denuklirisasi semenanjung Korea.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari memprovokasi dan mengancam satu sama lain, baik dalam kata-kata atau tindakan, dan tidak membiarkan situasi sampai ke tahap ireversibel dan tidak terkendali," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, di Beijing, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (14/4).

Korea Utara mengecam Amerika Serikat karena membawa "aset besar nuklir" ke dekat perairannya dan mengatakan siap untuk menyerang balik.

"Pemerintahan Trump, yang membuat kejutan dengan serangan rudal di Suriah pada 6 April, telah memasuki jalur ancaman terbuka," kantor berita Korut, KCNA, mengutip militer mereka.

"Tentara dan rakyat DPRK akan seperti biasa berani melawan orang-orang yang melanggar batas martabat dan kedaulatan DPRK, dan akan selalu tanpa ampun merusak semua pilihan provokatif AS," tegas militer Korut.

Sedangkan Trump mengatakan, Korea Utara adalah masalah yang "akan diurus" dan ia percaya Presiden China Xi Jinping akan "bekerja sangat keras" untuk membantu mengatasinya.

Namun, Trump juga mengatakan AS siap untuk mengatasi krisis tanpa China, jika perlu. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya