Berita

Nusantara

JUMAT AGUNG

PGI Ajak Umat Bangkit Mengalahkan Dosa Dan Bayang-bayang Kematian

JUMAT, 14 APRIL 2017 | 11:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mengeluarkan Pesan Paskah 2017.  Dalam tradisi gereja, perayaan Minggu Paskah selalu didahului masa Prapaskah selama 40 hari.

Umat Kristiani sedang berada dalam masa Prapaskah tersebut, yang diisi perenungan makna penderitaan Kristus hingga kematianNya di kayu salib karena dosa-dosa manusia hingga bangkit pada hari ke-3 (Paskah).

Dalam pesannya, PGI menyatakan, bangsa Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai bentuk bayang-bayang kematian. Kehidupan berbangsa sedang berada dalam peradaban yang mementingkan jumlah penganut agama; peradaban yang mengedepankan mereka yang bersuara keras; peradaban yang memenangkan mereka yang hidup mapan, dan peradaban yang mengarusutamakan kekerasan.


Bangsa Indonesia juga sedang berhadapan dengan kecenderungan peradaban yang mengedepankan kepentingan kelompok, suku dan agama seraya mengorbankan nilai-nilai kebersamaan, kesetaraan dan kemanusiaan. Keprihatinan juga timbul karena semarak korupsi dan eksploitasi alam yang berlebihan, serta peradaban yang mengutamakan kepentingan jangka pendek dan sesaat, misalnya Pilkada lima tahunan.

"Semua ini mengorbankan nilai-nilai universal yang lebih berjangka panjang. Kita risau dengan perkembangan peradaban sedemikian, karena pada gilirannya akan menimbulkan perselisihan, kebencian dan balas dendam; suatu peradaban yang membuahkan budaya kematian daripada budaya cinta yang menghidupkan manusia dan segenap makhluk ciptaan Allah," demikian kutipan dari seluruh pesan yang dikirimkan Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow.

PGI menyatakan, berita Paskah mewartakan bahwa kematian bukanlah kata akhir. Kematian Kristus justru merupakan cara Allah mengalahkan kematian itu, sehingga sengat maut, yakni kematian itu, tidak lagi berkuasa atas kehidupan kita. Kristus telah bangkit, dan dengan itu Ia membebaskan umat-Nya kuasa kematian. Dengan merayakan Paskah, umat Kristiani tidak hanya mewartakan kebangkitan-Nya, tetapi juga menghidupi kebangkitan itu.

"Kita bangkit mengalahkan bayang-bayang kematian dan kuasa dosa, yang sebaiknya kita mulai dari diri kita," bunyi ajakan PGI

Dalam semangat Kebangkitan Kristus yang membebaskan manusia dari Kuasa Kematian, PGI mengajak seluruh warga gereja dan masyarakat umum ikut serta dalam karya Allah memerangi segala bentuk dosa yang membawa bangsa ke arah bayang-bayang kematian dan belenggu maut, seperti perilaku manipulatif-koruptif, materialistis, maupun tindakan kekerasan terhadap sesama dan alam serta kerakusan yang tak kenal batas.

Umat diajak untuk memelihara kehidupan bersama yang berlandaskan kasih dan keadilan, dengan memberi perhatian khusus kepada mereka yang menjadi korban kekerasan dan ketidak-adilan.

Umat Kristiani juga diajak ikut menebar bibit perdamaian dan mengupayakan kesejukan serta kesejahteraan dalam kehidupan bersama di tengah kemajemukan suku, bahasa, agama dan budaya bangsa. Kekayaan Indonesia dengan keragaman suku, bahasa, agama dan budaya, adalah karunia Allah yang harus terus dipelihara dan perjuangkan dalam upaya membangun Indonesia sebagai rumah bersama yang harmonis dan damai.

Ikut berjuang melawan konsumerisme dan perilaku konsumtif. Untuk itu, dalam masa Prapaskah ini, umat diajak untuk berbela rasa dengan mereka yang selama ini kurang beruntung dan terpinggirkan dari berbagai sumber-sumber ekonomi, sosial, dan budaya. Misalnya, dengan mengurangi pola hidup konsumtif dan mengkonversi pengurangan tersebut untuk aksi-aksi solidaritas bagi mereka yang selama ini tersisih dan menderita.

Pesan Paskah PGI juga mengimbau turut serta dalam upaya pemulihan alam yang telah rusak oleh perlakuan manusia yang ceroboh dan tamak.

"Kebangkitan Kristus tidak hanya mendamaikan Allah dengan manusia, tetapi juga mendamaikan Allah dengan alam semesta, dan manusia dengan alam semesta. Oleh karena itu, dalam semangat Paskah kita juga diajak untuk terus mengembangkan aksi-aksi penyelamatan bumi dan segala isinya," demikian pesan PGI. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya