Berita

Hukum

Pakar Pidana: Sudah Dicegah, Mungkin Setya Novanto Akan Bersatus Tersangka

SELASA, 11 APRIL 2017 | 19:34 WIB | LAPORAN:

Pencegahan ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi terhadap Ketua DPR RI, Setya Novanto, bisa menjadi sinyal menuju status tersangka dalam kasus korupsi E-KTP. Pencegahan itu dilakukan atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

"Mungkin saja. Paling tidak, ada pendalaman yang akan dilakukan oleh KPK," jelas pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti, Yenti Garnasih, usai menjadi pembicara diskusi "Mencermati Upaya KPK Dalam Menangani Kasus E-KTP" di Panglima Polim, Jakarta, Selasa (11/4).

Pakar pidana pencucian uang itu menyebut langkah penyidik KPK menahan Setya Novanto untuk tidak ke luar negeri bertujuan memudahkan pemeriksaan Novanto.


Yenti juga mengatakan ada kemungkinan penyerangan dengan air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, berkaitan dengan penanganan kasus E-KTP. Bahkan, boleh jadi bertalian dengan pencegahan terhadap Setya Novanto.

"Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Yang jelas pasti ada asumsi bahwa inilah bentuk serangan balik dari koruptor," jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Perkumpulan Pembangunan Karakter dan Kebangsaan, Juliaman Saragih, menanggapi serius ungkapan Ketua KPK, Agus Rahardjo, bahwa akan terjadi gempa politik akibat penanganan kasus E-KTP.

Kinerja penyidik yang seakan lamban dalam mengungkap mega skandal itu dianggap akibat masih ada "benang putus" dalam penyidikan perkara.

"Masih ada benang putus yang belum dimiliki KPK. Tapi yang jelas ada orang-orang besar terlibat kasus ini," terang Juliaman. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya