Berita

Akhmad Muqowam/net

Politik

Diakui, Ada Proses Demokrasi Yang Tidak Waras Di DPD RI

SABTU, 08 APRIL 2017 | 09:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kekisruhan yang terjadi di DPD RI belakangan ini terjadi hanya karena nafsu sekelompok anggotanya yang ingin berkuasa.

Anggota DPD RI, Sofwat Hadi, mengaku, DPD terkenal sudah tidak baik dan mengecewakan masyarakat dan rakyat Indonesia, terutama di daerah-daerah.

"Titik persoalannya adalah upaya pergantian pimpinan DPD RI di tengah jalan. Pokok masalahnya adalah itu," tegas anggota DPD asal Kalimantan Selatan itu, dalam diskusi "DPD, Kok Gitu?" di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/4).


Karena nafsu berkuasa itu, Mahkamah Agung pun diseret-seret ke dalam pusaran konflik.

Di tempat yang sama, anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Akhmad Muqowam, mengaku sangat menyayangkan teman-temannya yang tidak mau bermusyawarah untuk mufakat.

"Ayo berdebat di dalam. Kalau tak mau, ya voting. Jangan bersikap kekanak-kanakan," tegasnya.

Dia menyesalkan para koleganya di DPD tidak memahami proses demokrasi yang baik dan benar sesuai aturan.

"Yang terjadi di dalam (DPD) adalah proses demokrasi dan kepemimpinan yang tidak waras," tegasnya.

Dia tegaskan, pimpinan DPD RI yang baru terpilih lewat aklamasi sekarang ini tidak menghormati anggota DPD karena sepihak melakukan perebutan kepemimpinan.

Bahkan lebih lucu lagi ketika ia mendengar ada anggota DPD mendatangi Menteri Hukum dan HAM untuk mencabut tata tertib. Ada pula yang membawa persoalan internal DPD ke Mahkamah Konstitusi, padahal lembaga itu tidak berwenang menangani.

"Kalau mau berkuasa, mbok yang benar. Dewasalah kalau mau berkuasa, patuhi hukum dan ikuti aturan berdemokrasi," ucap Muqowam. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya