Berita

Anas Urbaningrum/Net

Hukum

Anas Berulang Kali Disudutkan Nazaruddin

KAMIS, 06 APRIL 2017 | 17:34 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah terlibat dalam pusaran korupsi proyek e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun. Terlebih, tudingan keterlibatannya dalam proyek kartu identitas elektronik itu dilayangkan mantan koleganya di partai Muhammad Nazaruddin.

Menurut Anas, pernyataan mantan bendahara umum Demokrat tersebut merupakan kesaksian yang mengada-ngada. Bahkan, dia menilai pernyataan miring Nazaruddin terhadapnya terkesan seperti pesanan untuk kepentingan tertentu.

"Saudara saksi itu (Nazaruddin) memberikan info yang tidak berdasarkan fakta alias fiksi alias fitnah. Dan ini bukan pertama kali, ini berkali-kali," jelas Anas saat bersaksi di persidangan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/4).


Lebih lanjut, dia mengakui bahwa kesaksian Nazaruddin telah menyudutkan lantaran menyebutnya sebagai pihak yang paling berperan dalam proyek e-KTP. Terlebih, dari kicauan Nazaruddin, mantan ketua fraksi Demokrat itu mendapat vonis delapan tahun penjara dari kasus proyek Hambalang, proyek-proyek di Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas, dan proyek lain yang dibiayai APBN yang dikerjakan Grup Permai.

Seperti keterangan Nazaruddin di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut Anas menerima mobil mewah Toyota Harrier dari Teguh Bagus dari Adhi Karya atas proyek Hambalang. Namun dipersidangan terungkap beberapa anak buah Nazar diancam dan dipaksa untuk memberikan keterangan yang sesuai dengan kemauan Nazar. Di persidangan itu juga tidak bisa dibuktikan dirinya menerima mobil Harrier dari Adhi Karya terkait proyek Hambalang.

"Dan ini bukan pertama kali, sudah berulang dilakukan. Di persidangan kemarin muka saya seperti dikencingi. Mohon maaf, saya baca BAP Nazaruddin banyak inkonsistensi," tegas Anas.

Dalam persidangan sebelumnya, Nazaruddin mengatakan pernah ada dana sebesar USD 400 ribu untuk mantan Wakil Ketua Komisi II Khatibul Umam Wiranu demi proses pemenangan ketua umum GP Anshor pada 2010 lalu. Uang dari pemberian Andi Narogong kepada Anas Urbaningrum dengan jumlah USD 500 ribu. Sisa USD 100 ribu diberikan kepada Jafar Hafsah, mantan ketua Fraksi Demokrat.

"Mas Anas bilang bantu 100 ribu dolar, dari uang itulah 100 ribu dolar dikasihkan ke Pak Jafar Hafsah ini. Terus ada juga dulu pak Khatibul Umam, dia mau maju jadi ketum GP Anshor dulu. Dimintakan Mas Anas bantu 400 ribu dolar," kata Nazar. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya