Berita

Setya Novanto

Hukum

Novanto Akui Andi Narogong Dua Kali Tawarkan Proyek

KAMIS, 06 APRIL 2017 | 13:11 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Setya Novanto, memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto dalam sidang lanjutan perkara korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Dalam kesaksiannya, Novanto mengaku mengenal Andi Agustinus alias Andi Narogong, tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Perkenalannya dengan Andi bermula pada 2009 di sebuah kafe miliknya. Saat itu, Andi menawarkan proyek atribut untuk Partai Golkar. Pertemuan kedua di tempat yang sama, Andi kembali menawarkan produk impor dari Tionghoa.


"Saya waktu itu bendahara Partai Golkar, menurut saya atribut partai yang ditawarkan mahal sehingga saya tolak," ujarnya.

Mendengar pernyataan Novanto, Hakim Ketua Jhon Halasan kemudian menanyakan sejauh mana Novanto mengerti dengan proyek e-KTP.

Menurut Novanto, proyek tersebut merupakan program nasional yang sangat bermanfaat bagi data kependudukan masyarakat. Hal itu diketahuinya melalui laporan Ketua Komisi II DPR saat itu yakni, Chairuman Harahap. Saat itu, Novanto merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar.

Hakim Jhon kembali menanyakan sejumlah informasi mengenai adanya aliran uang dalam untuk memuluskan proyek pengadaan e-KTP di DPR. Informasi tersebut, didapat Jhon, dari keterangan saksi-saksi yang dihadirkan dipersidangan. Dari keterangan saksi itu, disebutkan Novanto adalah salah satu orang yang menerima uang dalam proyek e-KTP.

Terkait hal tersebut, Novanto membantah dirinya ikut menerima uang yang diduga dari hasil korupsi proyek pengadaan e-KTP.

"Kalau ada orang yang katakan anda terima uang?" tanya Hakim Jhon kembali.

"Itu tidak benar yang mulia, saya yakin," jawab Novanto.

"Saya mengingatkan bahwa ada sudah disumpah," timpal Hakim Jhon.

Dalam kasus e-KTP, proses persetujuan anggaran di DPR disebut dikendalikan oleh beberapa pimpinan fraksi. Dua di antaranya adalah Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Keduanya disebut mengkoordinasikan setiap pimpinan fraksi untuk menyetujui anggaran e-KTP sebesar Rp 5,9 triliun.

Novanto sendiri disebut mendapat jatah 11 persen dari nilai proyek, yakni Rp 574 miliar. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya