Berita

Ganjar/net

Hukum

Novel Baswedan Pastikan Ganjar Pranowo Tahu Aliran Uang e-KTP

KAMIS, 30 MARET 2017 | 13:59 WIB | LAPORAN:

Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo ternyata mengetahui adanya aliran uang terkait proyek pengadaan e-KTP di Komisi II DPR.

Hal itu terungkap saat penyidik KPK Novel Baswedan dihadirkan di persidangan kasus korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/3).

Dalam penjelasannya, Novel meyakini Ganjar mengetahui adanya pembagian jatah terkait proyek pengadaan e-KTP. Hal tersebut diketahui Novel dari sejumlah saksi yang pernah dipanggil penyidik KPK. Salah satunya mantan anggota Komisi II DPR, Miryam S Haryani.


Miryam belakangan diketahui berperan sebagai operator pembagian jatah uang harap kepada pimpinan Bandan Anggaran DPR dan pimpinan Komisi II DPR RI. Bahkan, sambung Novel, pihaknya ingin mengkonfrontir Ganjar dengan Miryam S Haryani terkait adanya proses pembagian uang di komisi II DPR.

"Pasti tau. Saya pertemukan dengan Pak Ganjar. Yang bersangkutan (Miryam) menyampaikan, dengan Pak Ganjar takut (bertemu)," beber Novel.

Dikesempatan yang berbeda, Ganjar tak membantah jika ada pihak yang menawarkan uang proyek e-KTP tersebut.

Menurut Ganjar, setidaknya ada orang yang menawarkan uang terkait proyek pengadaan e-KTP kepadanya. Salah satu dari mereka, sambung Ganjar yakni Mustokoweni (almarhum) yang duduk di Komisi II DPR periode 2009-2014.

"Seinget saya Bu Mustokoweni (yang menawarkan), kemudian Bu Miryam coba (saya) inget-inget lagi, dia pernah tawari saya," kata Ganjar di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, dalam dakwaan Irman dan Sugiharto, dua pejabat Kementerian Dalam Negeri, Ganjar disebut menerima uang sebesar USD520.000. Penerimaan itu terjadi saat Ganjar masih menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Ganjar sendiri berulang kali telah membantah bahwa dirinya menerima uang haram proyek yang telah merugikan negara sebesar Rp2,3 triliun.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya