Berita

Miryam Haryani/net

Hukum

Ini Tanggapan Fraksi Hanura Mengenai Dugaan Miryam Diintimidasi

RABU, 29 MARET 2017 | 19:48 WIB | LAPORAN:

Partai Hanura tidak pernah menekan kadernya, Miryam Haryani, yang menjadi saksi dalam persidangan korupsi E-KTP.

"Fraksi hanura tidak pernah melakukan penekanan (terhadap Miryam)," tegas Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI, Nurdin Tampubolon, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).

Dia mengungkapkan komunikasi terakhir Fraksi Hanura dengan Miryam sekitar satu minggu lalu. Komunikasi yang dilakukan pun normatif.


"Biasa-biasa saja. Dan kami bilang tidak mengintervensi dan tida‎k ada manfaatnya buat kami," ungkap Nurdin.

Kabarnya, intimidasi terhadap Miryam terjadi sebelum persidangan pekan lalu, di mana Miryam menjadi saksi yang dihadirkan Jaksa KPK.

Beberapa nama anggota dan bekas Anggota DPR muncul sebagai terduga, yaitu Bambang Soesatyo, Azis Syamsuddin, Masinton Pasaribu, Desmond Mahesa, dan Ahmad Yani.

Tekanan terhadap Miryam membuat Anggota Komisi II DPR itu mencabut berita acara pemeriksaannya (BAP) di tengah persidangan. Nurdin mengaku tak tahu-menahu soal itu.

"Kalau itu saya tidak tahu. Kalau dari luar, itu bukan wewenang saya. Tapi yang jelas, kami serahkan kepada penegak hukum," tegasnya lagi.

Dia menekankan Hanura tidak akan melakukan intervensi apapun kepada pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), termasuk dalam pemeriksaan Miryam sebagai saksi besok (Kamis, 30/3).

"Kami serahkan saja kepada institusi penegak hukum dalam hal ini KPK dan pengadilan," tegasnya.

Sedianya, Pengadilan Tipikor mempertemukan Miryam dengan penyidik KPK pada Senin lalu (27/3), untuk dikonfrontir mengenai dugaan intimidasi penyidik KPK terhadapnya saat pembuatan BAP. Sayangnya, Miryam berhalangan hadir karena sakit dalam persidangan tersebut.

"Katanya sakit. Tapi saya belum tahu (persidangan) besok datang atau tidak. Saya hanya diberitahu sakit, saya tidak tahu sakit apa. Kita tunggu saja. Karena itu masalah kesehatan dia," ujar Nurdin. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya