Berita

Bendungan Sitakkurak/Net

Nusantara

Bendungan Sitakkurak Bisa Tingkatkan Indeks Tanam 200 Persen

SENIN, 27 MARET 2017 | 08:58 WIB | LAPORAN:

Keberadaan jaringan irigasi yang handal menjadi salah satu faktor pendukung dalam peningkatan produktivitas usaha tani. Sehingga, bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.

Begitu kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin, (27/3).

Menurutnya, selama ini ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti meningkatnya ancaman kekeringan dan banjir sebagai dampak dari perubahan iklim global. Hal ini semakin diperparah oleh rusaknya lingkungan dan rendahnya keandalan air irigasi


"Apalagi, baru 11 persen luas irigasi yang airnya dijamin oleh waduk, sementara sisanya 89 persen masih dari sungai, air tanah, maupun sumber air lainnya," ujar Basuki.

Menteri Basuki mengatakan, salah satu upaya Kementerian PUPR dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara adalah dengan pembangunan Bendung Sitakkurak.

Dijelaskan Basuki bahwa bendung ini akan menampung aliran Sungai Sirahar di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Bendungan ini akan meningkatkan indeks tanam sampai 200 persen untuk daerah irigasi Sitakkurak, Uratan, dan Ladang Tengah di Kabupaten Tapanuli Tengah yang memiliki luas pertanian 2.200 hektar," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Sungai Sumatera II Baru Pandjaitan mengatakan pekerjaan yang dimulai sejak 4 November 2015 tersebut akan rampung pada 22 November 2017. Saat ini progres konstruksi telah mencapai 69,87 persen.

"Nantinya bendung ini akan meningkatkan elevasi air sungai dengan volume 2.820,21 meter kubik perdetik. Sehingga pasokan air irigasi ke area persawahan bisa tetap terjaga terutama musim kemarau," tambahnya.

Adapun total anggaran untuk proyek ini mencapai Rp 81,34 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor lokal, PT Hariara. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya