Berita

Foto/Net

Hukum

Proyek Meubelair Kemenristekdikti Tercium Aroma Tak Sedap

SENIN, 27 MARET 2017 | 07:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2016 menjalankan proyek pengadaan meubelair (furnitur) untuk gedung civil work new building dan pascasarjana.

Terkait proyek ini untuk kebutuhan pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kemenristekdikti menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar.

"Sebanyak 3.665 unit meubelair akan dihadirkan di gedung civil work new building dan pascasarjana yang berlokasi di muka Kampus A UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur," kata Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman, Senin (27/3).


Adapun perusahaan yang beruntung menjalankan proyek miliaran tersebut adalah PT. Bumi Waluya Nusa Persada yang beralamat di Jl. Kebon Kacang Raya Flat 1/8 Rt. 010/004 Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Dalam proyek ini Center for Budget Analysis mencium ada aroma yang tidak sedap terkait proses jalannya proyek tersebut," ujar Jajang.

Anggaran yang disepakati pihak Kemenristekdikti sebagai panitia lelang dan PT. Bumi Waluya Nusa Persada sebesar Rp 8,428,624,864 angka ini jelas terlalu mahal, jika mempertimbangkan tawaran dari perusahaan lainnya yang mengikuti proses lelang.

Jelas Jajang, sebenarnya selain PT. Bumi Waluya Nusa Persada masih terdapat dua perusahaan dengan tawaran terendah, salah satunya adalah CV. Purnama Gemilang (Green Furnish) perusahaan tersebut menawarkan harga senilai Rp 7,797,020,528.

"Namun sayang pihak Kemenristekdikti memilih PT. Bumi Waluya Nusa Persada yang menjalankan proyek," imbuhnya.

Akibat hal tersebut sejak proses lelang sudah ditemukan potensi kebocoran uang negara sebesar Rp 631,604,336.

"Temuan di atas sangat disayangkan, bagaimana pihak Kemenristekdikti sebagai insan pendidikan ternyata diduga masih banyak oknum yang doyan main proyek-proyekan dan berujung kepada kerugian negara," tukas Jajang. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya