Seorang pemimpin merupakan contoh teladan bagi orang-orang yang dipimpin. Begitu juga sikap Presiden Joko Widodo yang akan jadi panutan rakyat Indonesia.
Sehingga tidak pantas bagi Jokowi memberikan hadiah dengan cara dilempar dari dalam mobil. Pasalnya, hal itu bukan bagian dari tradisi budaya timur yang sopan dan menjunjung tinggi nilai etika.
Begitu kata inisiator gerakan Aliansi Tarik Mandat Jokowi-JK, Beni Pramula saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/3).
"Mestinya Jokowi tidak menampilkan hal yang tidak pantas. Itu hal yang sungguh tidak etis untuk dilakukan karena kurang beradab dan tidak beretika," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu menilai bahwa aksi lempar hadiah merupakan cerminan perilaku Presiden Jokowi yang suka lempar tanggung jawab saat memerintah. Seperti saat menangani kasus kematian aktivis HAM Munir, hingga kontroversi kenaikan biaya STNK.
"Itu cermin watak asli Jokowi yang suka lempar tanggung jawab. Apalagi dia kan jargon andalannya selalu bilang 'bukan urusan saya'," pungkas Beni.
Diketahui, Presiden Jokowi memberikan bungkusan-bungkusan hadiah untuk masyarakat dengan cara melempar dari dalam mobil saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Jumat kemarin (24/3). Perilaku Jokowi itu marak dibicarakan publik setelah rekaman videonya diunggah ke situs jejaring sosial Youtube.
Dalam rekaman video berdurasi 1:59 menit itu, Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jaket bomber warna biru tua menggunakan mobil kepresidenan yang berbeda, yakni Toyota Land Cruiser. Duduk di bangku penumpang baris tengah sebelah kiri, Jokowi melempar bungkusan-bungkusan hadiah kepada warga yang hadir menyambutnya.
Dia pun tidak menunjukkan niatan turun dari mobil untuk menyambangi warga dengan terus melempar-lempar hadiah. Akibat dilempari hadiah, warga berebut memungutnya sehingga membuat petugas keamanan kewalahan menghalau warga yang mendekati mobil Jokowi.
[ian]
