Berita

Ilustrasi/BBC

Dunia

Kasus Pemerkosaan Ditutup Karena Korban Tak Berteriak Saat Kejadian

MINGGU, 26 MARET 2017 | 15:17 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pengadilan Turin, Italia menutup kasus pemerkosaan setelah sang korban wanita mengatakan bahwa dirinya tidak berteriak saat kejadian tersebut.

Penutupan kasus itu terjadi bulan lalu. Pihak pengadilan menilai bahwa reaksi dari wanita tersebut tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa dirinya diserang secara seksual.

Dikabarkan BBC, wanita tersebut diketahui melapor karena menjadi korban penyerangan seksual. Ia bekerja di rumah sakit di Turin.

Di hadapan pengadilan ia mengatakan bahwa terdakwa telah memaksanya melakukan tindakan seksual dan mengancam akan memberhentikannya kerja jika ia tidak mematuhi keinginannya.

Ketika ditanya di pengadilan mengapa ia tidak bereaksi terhadap serangan seksual itu, sang wanita mengatakan bahwa ia merasa sia-sia berteriak dan sang pelaku cukup kuat sehingga ia hanya bisa membeku saat kejadian.

Sementara sang pelaku mengakui bahwa telah terjadi hubungan seksual antara dirinya dan sang korban. Akan tetapi hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

Pasca kasus ditutup, pelaku pun dibebaskan dan sang korban justru kini menghadapi ancaman tuduhan telah melakukan fitnah.

Keputusan pengadilan itu menyebabkan kemarahan sebagian masyrakat Italia.

Menanggapi hal itu, Menteri Kehakiman Andrea Orlando pekan ini meminta inspektur kementerian untuk mulai melihat ke dalam kasus yang sedang memeriksa insiden yang terjadi pada tahun 2011 itu. [mel]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya