Berita

Ilustrasi/net

Hukum

Saksi Ungkap Cerita Penyidik KPK Soal Pemeriksaan Aziz Dan Bamsoet

KAMIS, 23 MARET 2017 | 17:31 WIB | LAPORAN:

Anggota DPR RI dari Fraksi Hanura, Miryam S. Haryani, dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi proyek E-KTP untuk dua terdakwa, Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (23/3).

Dalam persidangan, Miryam sempat menceritakan proses pemeriksaannya oleh penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Miryam mengaku ditekan penyidik saat pemeriksaan.

Miryam mengungkap soal seorang penyidik yang membocorkan kepadanya tentang perilaku dua politikus DPR dari Partai Golkar, Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo, yang bolak-balik ke toilet di tengah pemeriksaan di KPK. Miryam menganggap cerita itu sebagai tekanan mental kepada dirinya.


"Saya diancam, saya ditekan. Katanya (penyidik) 'saya pernah manggil Bamsoet (Bambang Soesatyo) dan Azis (Syamsudin) pernah mencret-mencret (saat diperiksa)'," ungkap Miryam saat bersaksi.

Miryam menjelaskan kepada majelis hakim bahwa keterangannya dalam pemeriksaan di KPK hanyalah untuk menyenangkan hati penyidik. Hal ini yang mendorong dirinya mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam persidangan hari ini.

"Saya cabut BAP saya, karena waktu itu saya ditekan. Biar cepat keluar saya jawab saja, dan untuk menyenangkan penyidik," ujar Miryam sembari meneteskan air mata.

Miryam mengaku yang disampaikannya dalam BAP soal penerimaan dan pembagian uang tidak benar karena ia memberi keterangan itu di bawah tekanan verbal penyidik KPK.

"Saya sampai muntah pak. Saya nangis di kamar mandi. Saya tertekan sekali karena penyidik bertanya agak mengancam," ungkap Miryam.

Berdasar pengakuan Miryam tersebut, Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar memerintahkan menghadirkan saksi verbalisan atau penyidik yang disebut memberikan tekanan terhadap saksi. Penyidik tersebut akan dihadirkan dalam persidangan selanjutnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya