Berita

Net

Hukum

Susun BAP, Miryam Di Bawah Ancaman Penyidik KPK

KAMIS, 23 MARET 2017 | 17:03 WIB | LAPORAN:

Politisi Partai Hanura Miryam S. Haryani meneteskan air mata saat menjadi saksi perkara korupsi proyek pengadaan kartu identitas elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Isak tagis Miryam pecah ketika Hakim Ketua Jhon Halasan Butar-butar menanyakan berita acara pemeriksaan (BAP) mantan anggota Komisi II DPR RI itu.

Dalam kesaksiannya, Miryam mengaku mendapat tekanan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menjalani pemeriksaan. Dia pun mencabut BAP yang ingin dibacakan oleh Hakim Jhon. Awalnya hakim menanyakan apakah Miryam kenal dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong, dan dijawab tidak kenal. Namun, Hakim Jhon kembali menegaskan hal itu kepada Miryam sebab dalam BAP disebutkan dia mengenal Andi Narogong.


Saat dicecar pertanyaan hakim, tiba-tiba air mata Miryam mengalir deras. Dengan nada lirih, dia menjelaskan alasannya menjawab mengenal Andi Narogong saat diperiksa.

"Pada saat itu saya baru duduk (saat di BAP), itu yang terjadi. Saya diancam sama penyidik tiga orang," bebernya dengan tersedu.

Hakim Jhon meminta agar Miryam dapat tenang dalam memberikan kesaksian. Menurutnya, di dalam persidangan tidak ada tekanan untuk saksi dalam memberikan keterangan yang sebenarnya.

"Coba saudara bisa untuk tidak menangis dulu. Kalau anda belum siap tidak apa-apa, saya bisa menskors sidang sampai anda siap," jelas Hakim Jhon.

Sebagaimana diketahui, dalam surat dakwaan mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto, nama Miryam S Handayani disebut-sebut sebagai pihak yang diduga menerima uang korupsi proyek e-KTP sebanyak USD 23 ribu.

Mengenai hal tersebut, Miryam yang saat ini duduk di Komisi V DPR pun membantah. Dirinya mengaku tidak pernah menerima uang terkait proyek e-KTP.

"Saya tidak pernah menerima uang yang mulia," tegas Miryam kepada majelis hakim. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya