Berita

PKI/net

Pertahanan

Mantan Wakasad: Eks PKI Ada Di Kabinet Dan Posisi Strategis

RABU, 22 MARET 2017 | 17:12 WIB | LAPORAN:

Keberadaan antek-antek atau eks anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak hanya terdapat di lingkaran Istana Negara atau di dalam kabinet, tapi ada juga di dalam posisi strategis lembaga negara lainnya.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri di sela-sela Rakernas Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) 2017 di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Rabu (22/3).

"Ya, (menjabat) posisi strategis. Ya (kabinet) juga," ungkap Kiki

Meski demikian, dia tidak merinci sosok atau nama eks PKI yang dimaksud. Hanya saja, Kiki menilai keberadaan antek PKI di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi mempengaruhi laju pemerintahan.

"Pasti (mempengaruhi pemerintahan). Apalagi kalau itu (isu PKI) diungkit-ungkit, kan akan menimbulkan luka lama. Lalu, membangkitkan perang saudara yang baru," tegas mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) itu

Kiki menegaskan, temuan soal eks PKI dalam posisi strategis dan kabinet tersebut berawal dari desakan yang menuntut pemerintah meminta maaf atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) 1965. Termasuk mendesak agar perlakuan terhadap PKI di masa lalu harus dibawa ke peradilan HAM.

Purnawirawan yang tergabung dalam PPAD tidak sependapat dengan desakan itu. Para eks PKI diduga sedang berusaha memutarbalikkan fakta. Kekhawatiran lain pihak PPAD, ada kecenderungan antek-antek PKI di dalam kabinet mendukung pendapat tersebut.

"Jadi, bukan mereka yang di dalam berorientasi menjadi komunis. Bukan begitu. Komunis itu sudah mati. Itu bisa saja mereka sebenarnya tidak berideologi. Tapi paling tidak berkampanye terhadap eks PKI dan pengaruhi pemerintah," demikian Kiki. [san]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya