Berita

Hukum

Ketua MK Terkesan Bela Sekjennya

RABU, 22 MARET 2017 | 15:15 WIB | LAPORAN:

Penjelasan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat tentang hilangnya berkas sengketa Pilkada dari gedung MK disangsikan.

Arief dalam konferensi pers siang tadi di kantornya, menyebut bahwa hanya satu eksemplar yang hilang dari gedung MK.

"Padahal selain dokumen pengajuan ikut hilang pula surat kuasa hukum. Artinya itu satu berkas bukan satu eksemplar," tegas Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia, Fadli Nasution kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.
 

 
Fadli juga menilai ketua MK terkesan membela Sekjennya, M Guntur Hamzah yang sebelumnya menyatakan tidak ada dokumen hilang. Arief berdalil itu karena ketidaktahuan Guntur.

Penjelasan Arief ini menurut Fadli, sangat kontradiksi dengan fakta yang ada bahwa tim investigasi MK sudah dibentuk tanggal 6 Maret 2017. Bahkan sudah ada laporan pencurian dokumen MK ke Polda yang terdaftar tanggal 9 Maret 2017.
  
"Artinya saat itu sekjen MK sudah tahu tapi tetap berbohong," jelasnya.

Termasuk soal tidak ada kerugian apapun bagi pemohon sengketa Pilkada Dogiyai seperti disampaikan ketua MK. Hal ini menurut Fadli, patut dipertanyakan.

"Masalahnya adalah, kerugian jenis apa? material? non material?" kritik Fadli.

Poin lain yang juga disorotinya dari penjelasan ketua MK bahwa salah satu pelaku pencurian berkas dokumen adalah satpam senior yang sudah bertugas sejak awal MK berdiri. Fakta ini jadi mengingatkan kasus main perkara di Mahkamah Agung dulu. Mulai tukang parkir, satpam hingga sopir terlibat.

"Sangat mungkin ini gunung es terselubung," imbuh Fadli.

Fadli menegaskan, kasus pencurian dokumen MK tak bisa dianggap remeh. Karena, bisa jadi berkaitan erat dengan jual beli dokumen dan mafia hukum yang sudah lama bercokol di MK.

Seperti diketahui, pada 9 Maret, atas nama Kepala Sub Bagian Pengamanan Dalam (Pamdal) MK, Eddy Purwanto membuat laporan polisi atas pencurian berkas sengketa Pilkada 2017 di Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Aceh Singkil yang dilakukan dua oknum pamdal. Kejelasan mengenai kejadian itu diperoleh dari rekaman kamera pemantau (CCTV) dan keterangan dari dua anggota staf MK yang melihat kejadian pada 28 Februari 2017 itu.[wid]



 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya