Berita

Febri Diansyah/Net

Hukum

Pejabat Bea Cukai Kompak Mangkir, KPK Ancam Pakai Pasal 112 KUHAP

SELASA, 21 MARET 2017 | 00:03 WIB | LAPORAN:

Tiga saksi dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai mangkir dari pemanggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketiganya yakni Kepala Seksi Penyidikan I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Aris Murdyanto, Kepala Seksi Intelijen I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Bagus Endro Wibowo, dan Kepala Seksi Penindakan I Bidang Penindakan dan Penyidikan, Wawan Dwi Hermawan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyayangkan ketiganya mangkir dari panggilan KPK. Padahal keterangannya sangat dibutuhkan KPK dalam menuntaskan kasus yang menyeret nama mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar.


Sedianya mereka bakal diperiksa sebagai saksi tersangka Basuki Hariman terkait terkait kasus perkara suap Judicial Review UU 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Selain itu, lebih dalam Febri menjelaskan bahwa ketiga pejabat Bea dan Cukai itu diperlukan untuk mendalami proses impor daging yang diduga dilakukan oleh perusahaan milik Basuki Hariman.

"Karena indikasi kasus ini terkait dengan salah satunya proses impor daging tentu saja ada kewenangan Bea dan Cukai yang didalami di sana," ucap Febri saat gelar jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/3).

Lebih lanjut, Febri mempertanyakan komitmen Bea dan Cukai dalam menuntaskan kasus yang ditangani KPK, sebab ketiganya kompak tidak memberikan keterangan atas ketidakhadiran dalam panggilan KPK.

Febri mengingatkan agar pihak Bea dan Cukai untuk bertindak kooperatif ketika diminta menjadi seorang saksi. Tak hanya itu, Febri juga mengimbau jika memang tidak bersikap secara kooperatif, maka tidak segan KPK akan melakukan pemanggilan secara paksa.

"Kita ingatkan saksi karena ada ketentuan pasal 112 Ayat 2 KUHAP, bahwa orang yang dipanggil baik saksi dan tersangka, wajib datang kepada penyidik dan jika tidak datang dalam proses lebih lanjut akan dipanggil lagi dan dapat dikeluarkan perintah untuk hadirkan. Kami ingatkan saksi yang dipanggil untuk datang tepat waktu sesuai surat panggilan," tegas Febri. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya