Berita

Jokowi/net

Hukum

Perusahaan Milik Keluarga Presiden Jokowi Pernah Tersandung Masalah Tax Amnesty

SENIN, 20 MARET 2017 | 18:13 WIB | LAPORAN:

PT Rakabu Sejahtera yang diketahui mayoritas sahamnya dimiliki keluarga Presiden Joko Widodo ternyata pernah mengalami persoalan pengurusan pengampunan pajak.

Hal ini terungkap saat Direktur Operasional PT Rakabu Sejahtera Arif Budi Sulistyo dihadirkan sebagai saksi terdakwa Rajamohanan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (20/3).

Arif menjelaskan perusahaan tempat dirinya bekerja mengalami masalah terkait perluasan produk dan masalah terhambatnya proses pengampunan pajak. Atas permasalahan itu jugalah dirinya berniat bertemu dengan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.


"Karena waktu itu pas lagi di Jakarta dan waktu itu saya pengin ketemu dengan pak Dirjen agar Jawabannya lebih puas," ujar Arif.

Lebih lanjut, Arif mengaku untuk bertemu dengan Ken, Arif meminta bantuan Handang Soekarno selaku Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak. Alhasil terjadilah pertemuan Arif dengan Ken di ruangan Ken pada 23 September 2016.

Dari pertemuan tersebut, Ken merekomendasikan Handang Soekarno selaku Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak akan membantu permasalahan pajak perusahaan tempat Arif bekerja.

"Bulan September saya ketemu di ruang pak Dirjen, saya sama pak Rudi. Saya sampaikan masalah TA (Tax Amnesty) saya dan perusahaan. Pak Dirjen bilang lebih baik diselesiakan di Solo, nanti dibantu pak Handang," ungkap Arief

"Pak dirjen ngomong, ngapain kamu ngurus TA di Jakarta, di Kanwil Solo juga ada," imbuh Arief menirukan ucapan Ken.

Setelah pertemuan tersebut Ken mengutus pegawainya yakni Handang Soekarno untuk mengurus Pajak PT Rakabu Sejahtera miliknya dengan datang langsung ke Solo.

Saat di Solo Handang menemui Arif di kediamannya untuk mengambil berkas permohonan pengampunan pajak PT Rakabu Sejahtera dan melihat dokumen yang membuat perusahaan tersebut terganjal dalam mengus tax amnesty.

"(Handang) kerumah saya, ngecek berkas, kurang lebih dirumah saya 10 menitan setelah itu dibawa semua isinya (berkas), dibilang komplit, langsung diurus di Solo," kata Arif.

Saat Jaksa mencecar berapa kali telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Pajak, Arief mengaku hanya baru sekali saja dan itu hanya untuk menanyakan Tax Amnesty Perusahaannya.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya